KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi zakat di Indonesia diketahui sangatlah besar. Menurut penelitian dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas),potensi zakat, infak dan sedekah (ZIS) di Indonesia mencapai sekitar Rp 327 triliun. Sementara tahun 2023, Baznas mencatatkan realisasi dana ZIS mencapai hampir Rp 33 triliun atau 10% dari potensi itu. Potensi yang masih bisa digarap masih sangat besar. Jumlah potensi itu menjanjikan perubahan signifikan dalam taraf hidup mustahik jika dikelola secara profesional, didistribusikan dengan tepat, dan diimplementasikan melalui program-program inovatif dan kreatif. Zakat juga dapat berpotensi menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional.
Pengelolaan dana zakat yang dipercayakan kepada lembaga-lembaga amil zakat yang profesional dan amanah, disertai dengan penyaluran yang terarah kepada mustahik melalui program-program berkelanjutan, akan membawa dampak positif yang besar.
Baca Juga: BSI Fasilitasi Pembayaran Zakat Fitrah Zakat akan memiliki peran yang strategis dalam mengentaskan kemiskinan dan mengangkat derajat hidup mustahik, bahkan berpotensi mengubah mereka dari penerima zakat menjadi muzakki. Namun, ketika berbicara tentang orang yang membutuhkan, kemiskinan tidak hanya terbatas pada dimensi ekonomi semata. Ada yang miskin dalam hal kemampuan, sehingga penting untuk memastikan bahwa dana sosial, termasuk zakat, dimanfaatkan secara efektif. Penyaluran zakat tidak hanya berupa bantuan tunai, tetapi juga dapat diarahkan melalui program-program yang memberdayakan penerima zakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, Lembaga Amil Zakat Nasional Daarut Tauhiid (DT) Peduli sebagai salah satu lembaga resmi dalam pengelolaan zakat, telah banyak mengalirkan dana melalui program-program produktif dan pemberdayaan. M. Bascharul Asana, pengurus Yayasan DT Peduli mengatakan, pihaknya tidak hanya memberikan bantuan finansial tetapi juga memberikan pelatihan keterampilan, modal usaha, serta bantuan dalam pemasaran produk UMKM melalui banyak program.
Baca Juga: BCA Syariah Permudah Pembayaran Zakat Lewat Layanan Digital “Ada program UMKM Unggul dimana DT Peduli memberikan edukasi skill untuk memanajemen keuangannya, membuat sebuah produk, hingga ilmu untuk pemasarannya kepada mustahuk. Lalua da program Petani Unggul yakni memberikan modal bertani kepada mereka memiliki kemampuan bercocok tanam ,” kata dia dalam keterangan resminya, Sabtu (6/4). Selain itu, DT Peduli juga menjalankan program beasiswa juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan zakat, di mana anak-anak dari keluarga kurang mampu tetapi berbakat diberikan kesempatan untuk mengejar pendidikan yang layak. Di sisi lain, zakat juga dapat memberikan insentif pajak bagi muzakki. “Dengan adanya regulasi yang memungkinkan zakat sebagai potongan pajak penghasilan (PPh), kewajiban terhadap negara dan agama dapat berjalan seiring.” pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk