KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlahan pergerakan mata uang poundsterling mulai membaik terhadap major currency, tak terkecuali terhadap yen. Selasa (11/6) pukul 17.53 WIB pasangan mata uang GBP/JPY menguat 0,47% di level 138,21.

Poundsterling menguat setelah hari ini sentimen positif datang dari Inggris yang melaporkan rilis data indeks penghasilan rata-rata periode Mei di level 3,1%. Angka ini, di atas ekspektasi di level 2,9%, tapi masih di bawah pencapaian bulan April di level 3,3%.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan penguatan GBP/JPY tertolong rilis data ekonomi Inggris. Tetapi dalam jangka panjang dan menengah Wahyu memprediksi GBP/JPY cenderung dalam tren melemah.

Komentar terbaru Bank of England (BoE) memberikan nada dovish di mana bank sentral itu kemungkinan akan menurunkan suku bunga mendekati nol, tapi tidak akan ke level suku bunga negatif.

Komentar lebih lanjut dari Michael Saunders anggota BoE yang menyatakan pendapatnya terhadap dampak kekhawatiran perdagangan dan ketidakpastian Brexit serta kebijakan moneter. “Brexit masih bisa menghambat laju poundsterling,” kata Wahyu, Selasa (11/6).

Sementara itu, kontes kepemimpinan partai konservatif Inggris, Tory dimulai dengan kandidat Boris Johnson meletakkan pemotongan pajak di atas meja. Nominasi calon berakhir pada hari Senin, dan pemungutan suara di internal partai akan dimulai pada hari Kamis, dengan kandidat yang kurang dipilih secara otomatis dikeluarkan dari daftar bersama dengan mereka yang mendapatkan 16 suara atau kurang.

Secara teknikal Wahyu mengamati di mana indikator moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200 bergerak di atas garis. Kemudian, relative strength index (RSI) dan moving average convergance divergence (MACD) berada di area positif. Begitu pula dengan stochastic yang mengindikasikan penguatan.

Wahyu merekomendasikan buy dan meramal besok pasangan mata uang GBP/JPY bakal berada di rentang support 137,40, 136,60, dan 136,00. Sementara level resistance antara 138,80, 139,40, dan 140,00.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi