Poundsterling Berpotensi Tertekan



JAKARTA. Nilai tukar poundsterling (GBP) akhirnya menguat di atas euro dan dollar Amerika Serikat (AS). Hingga pukul 10:00 di pasar spot, poundsterling menguat 0,27% di level 1,5423. Penguatan ini hampir menyentuh level tertingginya sejak Februari 2010 di 1,5485.Rekhmen Abadi, Analis Valbury Asia Futurtes melihat, poundsterling menguat atas euro dan dollar AS dipengaruhi oleh keluarnya data trade deficit Inggris Februari lalu yang ternyata membaik. Data ini sendiri di luar dugaan pelaku pasar yang memperkirakan titik terendah sejak 2006. "Rilis ini bisa memberikan support untuk GBP dari sisi fundamental," jelasnya.Tak seperti di Indonesia di mana investor sudah mulai memisahkan antara market dan politik, Rekhmen melihat, GBP justru masih berisiko kembali tertekan karena kisruh politik. "Isu pemilu dan politik akan memainkan peranan besar bagi GBP. Pasar menunggu hasil polling siapa partai yang akan unggul," jelas Rekhmen.Pada akhir kuartal pertama ini, tekanan dollar AS terhadap GBP mencapai 6% dengan titik terendah pada 1,4784. Ini merupakan penurunan kuartalan terbesar sejak akhir 2008 akibat isu Hung Parliement yang menandakan tak ada partai yang berkuasa secara mayoritas. "Situasi ini akan mempersulit kerja pemerintah mendatang untuk melahirkan kebijakan bagi perbaikan ekonomi," jelas Rekhmen.Apalagi saat ini perkembangan situasi zona Eropa dan pengaruhnya bagi kekhawatiran global yang menakn aset-asaet beresiko akan sangat mempengaruhi mata uang Ratu Elizabeth ini.Hari ini Rekhmen memperkirakan poundsterling akan bergerak pada kisaran 1,5410 hingga 1,5450 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can