KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan Menteri Inggris untuk urusan Brexit Robin Walker sempat mendongkrak nilai tukar poundsterling terhadap dollar Amerika Serikat (AS) awal pekan ini. Robin menyebut, saat ini Uni Eropa dan Inggris kian dekat pada akhir kesepakatan terkait Brexit. Meski penguatan poundsterling tidak bertahan lama, sentimen positif dari wacana kesepakatan Brexit disinyalir bisa memberi angin segar bagi pasangan GBP/USD. Mengutip Bloomberg, Selasa (13/3) pukul 18.20 WIB,
pairing GBP/USD melemah 0,12% ke level 1,3889. Kemarin, pasangan mata uang ini sempat menguat di level 1,3906.
Analis PT Astronacci International Anthonius Edyson, menilai, penguatan GBP juga turut dipengaruhi rilis data purchasing manager's index (PMI) sektor jasa Inggris yang positif. PMI Jasa Inggris pada Februari lalu tercatat naik dari level 53,0 menjadi 54,5. Dari sisi dollar AS, data pertumbuhan jumlah tenaga kerja justru tidak diimbangi dengan pertumbuhan gaji. "Ini menyebabkan dollar tertekan," ujar Edyson, (13/3). Berdasarkan data yang dirilis akhir pekan lalu, pertumbuhan upah AS melambat dari 2,8% menjadi 2,6% secara tahunan pada Februari lalu. Namun, analis PT Global Kapital Investama Berjangka Nizar Hilmy menambahkan, pasar juga masih menanti dua event penting malam ini.
Pertama, rilis data inflasi bulanan AS yang diperkirakan tumbuh melambat dari level 0,5% menjadi 0,2%. "Jika data sesuai prediksi, ini akan menahan The Fed menaikkan suku bunga lebih agresif tahun ini seperti dugaan sebelumnya," ungkapnya.
Kedua, malam ini juga akan ada pengumuman RAPBN Inggris yang akan disampaikan Menteri Keuangan di hadapan parlemennya. Rancangan anggaran ini akan berkaitan erat dengan proyeksi ekonomi dan kebijakan moneter Inggris, terutama menjelang masa transisi Brexit. Jika anggaran dinilai positif, sentimen bagus buat poundsterling akan bertambah. Secara teknikal, Edyson melihat pasangan GBP/USD masih membentuk pola bullish continuation ab=cd. "Idealnya, GBP/USD masih ada peluang untuk kembali naik," ujarnya.
Edyson merekomendasikan
buy on weakness dengan prediksi poundsterling akan bergerak di rentang support 1.3777 - 1.3711 - 1.3652 dan resistance 1.4024 - 1.4065 -1.4112. Sebaliknya, Nizar memproyeksi GBP/USD akan cenderung melemah, terutama jika data inflasi AS malam ini dirilis di atas konsensus. Dari sisi teknikal, ia melihat harga bergerak di atas MA 10 dan di bawah MA 25, yang menegaskan kondisi konsolidasi kedua pasangan. Sementara, indikator RSI turun dari 51 ke 49, mulai menunjukkan potensi
bearish lemah dan stochastic naik dari 40 ke 46. Nizar merekomendasi jual GBP/USD dengan prediksi support di 1,3790 - 1,3770 - 1,3740 dan resistance 1,3900 - 1,3920 - 1,3940. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini