Poundsterling diprediksi masih sulit tandingi dollar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengekor hampir seluruh mata uang utama dunia, poundsterling juga keok melawan dollar Amerika Serikat (AS). Di samping pamor the greenback yang menguat karena ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dan melonjaknya yield obligasi negara AS, GBP memang sedang diselimuti kekhawatiran terkait kebijakan moneter Bank Sentral Ingggris (BoE) yang flat sepanjang tahun ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (18/5), pasangan mata uang GBP/USD ditutup melemah 0,35% ke level 1.3469. Dalam sepekan, kurs poundsterling melorot 0,64% di hadapan dollar AS.

Analis PT Astronacci International Anthonius Edyson menilai, poundsterling masih tertahan akibat putusan BoE yang menahan suku bunga di kisaran 0,5% beberapa waktu lalu. Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga di Inggris bergeser ke bulan Agustus. Namun, belakangan pelaku pasar justru semakin ragu BoE bakal mengerek suku bunga pada tahun ini.


Sedangkan, USD masih konsisten menguat meski data klaim pengangguran tercatat naik dari 211.000 menjadi 222.000 per April. Data produksi industri juga tercatat lebih tinggi dari ekspektasi di level 0,7%.

Berdasarkan price action analysis, Edyson melihat, pasangan GBP/USD masih dalam kondisi sideways. Untuk beberapa waktu ke depan, secara tren GBP/USD juga berpeluang terus melemah.

Untuk itu, Edyson merekomendasikan sell on strength pasangan GBP/USD pada perdagangan Senin (21/5). Ia memprediksi harga bergerak dalam rentang support 1,3451 - 1,3293 - 1,3026 dan resistance 1,3779 - 1,3711 - 1,3644.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini