JAKARTA. Data inflasi Inggris yang melambat jadi pemantik pelemahan poundsterling (GBP) di hadapan dollar AS (USD) yang masih diunggulkan pasar. Mengutip Bloomberg, Selasa (15/11) pukul 17.10 WIB, pairing GBP/USD merosot 0,44% dari hari sebelumnya di level 1,2435. Nizar Hilmy, Analis PT SoeGee Futures mengatakan, GBP tertekan akibat rilis data inflasi Inggris bulan Oktober 2016 yang melambat jadi 0,9% dari bulan Oktober 2015 sebesar 1,0%. Sejalan, inflasi inti pun turun dari 1,5% menjadi 1,2%. Ini masih ditambah dengan harga jual rumah di Inggris yang stagnan di level 7,7%.
“Performa poundsterling seketika melempem, kontras dengan dollar AS yang masih terus diunggulkan pelaku pasar,” papar Nizar. Spekulasi kebijakan fiskal ekspansif yang direncanakan Donald Trump, Presiden AS masih terus menjadi penopang utama pergerakan the greenback.