KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga pekan sudah mata uang poundsterling loyo di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Lunturnya ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Inggris (BoE) membuat mata uang Sterling tertekan. Sebaliknya, pelaku pasar terus mengantisipasi potensi The Fed mengerek suku bunga acuan AS hingga empat kali tahun ini. Mengutip Bloomberg, Jumat (4/5) pukul 20.04 WIB, harga pasangan GBP/USD melemah 0,16% ke level 1,3553. Dalam sepekan, poundsterling merosot 1,64% terhadap dollar AS. Analis Monex Investindo, Putu Agus Prasuanmitra, menjelaskan, faktor utama pelemahan poundsterling masih berasal dari kebijakan moneter Inggris yang dovish. "Sementara, dollar AS terus melaju di tengah keyakinan pasar kenaikan suku bunga The Fed bisa sampai empat kali tahun ini," ujarnya, Jumat (4/5).
Poundsterling lanjut tertunduk di hadapan dollar AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga pekan sudah mata uang poundsterling loyo di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Lunturnya ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Inggris (BoE) membuat mata uang Sterling tertekan. Sebaliknya, pelaku pasar terus mengantisipasi potensi The Fed mengerek suku bunga acuan AS hingga empat kali tahun ini. Mengutip Bloomberg, Jumat (4/5) pukul 20.04 WIB, harga pasangan GBP/USD melemah 0,16% ke level 1,3553. Dalam sepekan, poundsterling merosot 1,64% terhadap dollar AS. Analis Monex Investindo, Putu Agus Prasuanmitra, menjelaskan, faktor utama pelemahan poundsterling masih berasal dari kebijakan moneter Inggris yang dovish. "Sementara, dollar AS terus melaju di tengah keyakinan pasar kenaikan suku bunga The Fed bisa sampai empat kali tahun ini," ujarnya, Jumat (4/5).