JAKARTA. Poundsterling dalam pergerakan hari ini berpotensi melemah. "Daily close kembali merosot setelah berhasil mencapai level terendah sejak pertengahan September silam," ujar Pengamat Pasar Valas, Ahim. Ia melihat, secara teknikal intraday hari ini mata uang Inggris tersebut masih memberikan sinyal bearish. Adapun potensi tes target jangka menengah di 1,5265 atau 50% fibonacci retracement dari upward move antara 1,4230-1,6299. "Waspadai posisi RSI yang oversold, namun demikian rebound risk baru akan menguat jika berhasil naik secara signifikan diatas level 1,5646-1,5681," saran Ahim. Sterling naik ke tertinggi kedua bulan versus euro pada selasa 30 November lalu menyusul tingginya kekhawatiran pada kondisi obligasi Uni Eropa yang kemudian menekan mata uang tunggal Eropa. Hal tersebut juga berimbas pada anjloknya sentimen investor pada aset beresiko dan memberikan support pada dollar AS terhadap poundsterling.
Poundsterling masih berikan sinyal bearish
JAKARTA. Poundsterling dalam pergerakan hari ini berpotensi melemah. "Daily close kembali merosot setelah berhasil mencapai level terendah sejak pertengahan September silam," ujar Pengamat Pasar Valas, Ahim. Ia melihat, secara teknikal intraday hari ini mata uang Inggris tersebut masih memberikan sinyal bearish. Adapun potensi tes target jangka menengah di 1,5265 atau 50% fibonacci retracement dari upward move antara 1,4230-1,6299. "Waspadai posisi RSI yang oversold, namun demikian rebound risk baru akan menguat jika berhasil naik secara signifikan diatas level 1,5646-1,5681," saran Ahim. Sterling naik ke tertinggi kedua bulan versus euro pada selasa 30 November lalu menyusul tingginya kekhawatiran pada kondisi obligasi Uni Eropa yang kemudian menekan mata uang tunggal Eropa. Hal tersebut juga berimbas pada anjloknya sentimen investor pada aset beresiko dan memberikan support pada dollar AS terhadap poundsterling.