Poundsterling masih tertekan data inflasi



JAKARTA. Kondisi ekonomi Inggris yang memburuk pasca dirilisnya penurunan inflasi rupanya masih membebani pergerakan mata uang poundsterling. Meski sempat unggul pada perdagangan sesi Asia, tetapi akhirnya pound tetap tertunduk dihadapan euro.

Mengutip Bloomberg, Jumat (21/7) pukul 14.29 wib pasangan mata uang EUR/GBP unggul tipis 0,02% ke level 0,89647. Namun saat penutupan perdagangan justru berbalik arah menguat 0,08% ke level 0,89739.

Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan penguatan pound yang sempat terjadi di awal perdagangan hanyalah aksi profit taking semata. Pada Kamis (20/7) euro telah mengalami penguatan cukup tinggi karena mendapat sentimen positif dari rencana European Central Bank (ECB) untuk membahas pengurangan stimulus pada kuartal IV 2017.


“Karena sudah naik tinggi lalu terjadi profit taking, sehingga pasangan EUR/GBP pun mengalami koreksi,” paparnya kepada KONTAN, akhir pekan ini.

Namun aksi profit taking itu pun tak bertahan lama. Menjelang penutupan pasar justru kembali merespon capaian inflasi Inggris di bulan Juni yang memburuk dari 2,9% ke level 2,6%. Investor pesimis Bank of England (BoE) akan bisa meningkatkan suku bunga acuannya.

Untuk Senin (23/7) Putu menebak pasangan EUR/GBP akan mampu mempertahankan pengauatan. Pergerakan euro akan dipengaruhi oleh rilis data manufaktur dan jasa dari beberapa negara seperti Prancis, Jerman dan Uni Eropa sendiri. Sektor manufaktur diperkirakan akan mengalami penurunan sedangkan sektor jasa akan mengalami pertumbuhan.

Secara teknikal saat ini harga berada di atas gari moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang mengikasikan penguatan Sinyal penguatan juga diperlihatkan indikator moving average convergence divergence (MACD) yang bergerak naik ke level 0,003.

Sedangkan indikator stochastic saat ini sudah berada di area jenuh beli level 82 dan relative strength index (RSI) yang bergerak turun ke level 68.

Rekomendasi : Buy on dips

Support: 0,8920 – 0,8890 – 0,8845

Resistance: 0,8990 – 0,9020 – 0,9060

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto