JAKARTA. Meski data ekonomi Inggris mengecewakan pasar, GBP/AUD tetap berhasil mendulang penguatan tipis. Mengutip Bloomberg, Kamis (1/12) pukul 16.45 WIB pairing GBP/AUD menguat 0,12% di level 1,6956 dibanding hari sebelumnya.

Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka penguatan poundsterling sendiri sebenarnya minim dukungan data ekonomi. Pasalnya, data manufaktur PMI Inggris November 2016 dirilis merosot dari 54,2 menjadi 53,4. Hanya saja angka ini masih di level ekspansif sehingga tidak banyak memojokkan sterling.

“Aussie sendiri punya kekuatan pasca pulihnya harga komoditas, tapi nampaknya peran bargain hunting dari sisi teknikal juga mendukung GBP/AUD unggul tipis,” jelas Wahyudi.

Memang selain harga minyak mentah dan komoditas logam industri naik, laporan harga komoditas Australia November 2016 tumbuh 32,1% dibanding tahun lalu yang hanya tumbuh 15,3%. Ini juga yang jadi daya tahan bagi aussie dari pelemahan signifikan.

Meski bukan berarti aussie minim tekanan, sebab rilis data Australia cukup mengecewakan di awal perdagangan. Data pengeluaran belanja modal kuartal III 2016 yang semula diproyeksikan membaik di kisaran – 2.8%, tetapi ternyata justru hanya dicapai -4% dari sebelumnya – 5,2%.

"Ini juga bisa jadi alasan kenapa sterling bisa menguat di hadapan aussie walau tipis," ujar Wahyudi.

Wahyudi menebak pasangan GBP/AUD berpotensi untuk lanjutkan keunggulan tipis. Sebab diduga data penjualan ritel Australia tidak sebaik perkirakan.

Ini bisa menyudutkan posisi aussie yang memberi celah bagi poundsterling untuk unggul lagi. "baik menguat atau melemah, pasangan ini akan bergerak dalam rentang konsolidasi yang sempit," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto