JAKARTA. Meski data ekonomi Inggris kinclong, namun poundsterling gagal mengungguli posisi dollar AS. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (10/2), pasangan GBP/USD justru terkoreksi 0,05% ke level 1,2491. Cahyo Dewanto, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan, posisi GBP memang cukup rawan menjelang keterangan pers yang akan disampaikan pejabat The Fed Stanley Fisher. Usai Presiden Trump mengumumkan rencana menurunkan pajak demi memacu pertumbuhan ekonomi AS, peluang terjadinya inflasi pun semakin tinggi. Bisa jadi hal ini semakin mendorong The Fed untuk meningkatkan suku bunga acuannya. “Penyataan FOMC akan berdampak positif untuk USD,” ujarnya.
Poundsterling sulit ungguli dollar AS
JAKARTA. Meski data ekonomi Inggris kinclong, namun poundsterling gagal mengungguli posisi dollar AS. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (10/2), pasangan GBP/USD justru terkoreksi 0,05% ke level 1,2491. Cahyo Dewanto, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan, posisi GBP memang cukup rawan menjelang keterangan pers yang akan disampaikan pejabat The Fed Stanley Fisher. Usai Presiden Trump mengumumkan rencana menurunkan pajak demi memacu pertumbuhan ekonomi AS, peluang terjadinya inflasi pun semakin tinggi. Bisa jadi hal ini semakin mendorong The Fed untuk meningkatkan suku bunga acuannya. “Penyataan FOMC akan berdampak positif untuk USD,” ujarnya.