JAKARTA. Mata uang poundsterling Inggris melemah terhadap sebagian valuta utama dunia. Salah satu pemicunya, data ekonomi Inggris tidak sesuai ekspektasi pasar. Mengutip Bloomberg, Rabu (29/10) pukul 17:10 WIB, pasangan GBP/USD menyusut 0,03% menjadi 1,6125. Adapun GBP/JPY turun 0,12% menjadi 174,2510. Namun, EUR/GBP turun 0,02% menjadi 0,7893. Tonny Mariano, analis Harvest International Futures, menilai, pasangan EUR/GBP tertekan lantaran data ekonomi Zona Eropa lebih mengecewakan ketimbang Inggris. Belum lama ini, tingkat kepercayaan bisnis Jerman merosot ke 103,2, lebih rendah ketimbang ekspektasi 104,6. Meski data Inggris yang dirilis Rabu (29/10) mengecewakan, data ini tak berefek signifikan bagi ekonomi Inggris. Data ekonomi Inggris yang dimaksud adalah pinjaman rumah yang disetujui pada September sebesar 61.000. Angka ini lebih rendah daripada prediksi 63.000. Adapun, data jumlah uang beredar pada September tercatat minus 0,7%. Ini juga di bawah perkiraan 0,5%. "Meski data jelek, pelaku pasar tak begitu menghiraukan," ungkap Tonny. Pasar masih cemas atas rencana Bank Sentral Eropa yang melonggarkan kebijakan moneter di awal 2015. Kondisi ini bisa memukul kinerja euro.
Poundsterling tergores data ekonomi
JAKARTA. Mata uang poundsterling Inggris melemah terhadap sebagian valuta utama dunia. Salah satu pemicunya, data ekonomi Inggris tidak sesuai ekspektasi pasar. Mengutip Bloomberg, Rabu (29/10) pukul 17:10 WIB, pasangan GBP/USD menyusut 0,03% menjadi 1,6125. Adapun GBP/JPY turun 0,12% menjadi 174,2510. Namun, EUR/GBP turun 0,02% menjadi 0,7893. Tonny Mariano, analis Harvest International Futures, menilai, pasangan EUR/GBP tertekan lantaran data ekonomi Zona Eropa lebih mengecewakan ketimbang Inggris. Belum lama ini, tingkat kepercayaan bisnis Jerman merosot ke 103,2, lebih rendah ketimbang ekspektasi 104,6. Meski data Inggris yang dirilis Rabu (29/10) mengecewakan, data ini tak berefek signifikan bagi ekonomi Inggris. Data ekonomi Inggris yang dimaksud adalah pinjaman rumah yang disetujui pada September sebesar 61.000. Angka ini lebih rendah daripada prediksi 63.000. Adapun, data jumlah uang beredar pada September tercatat minus 0,7%. Ini juga di bawah perkiraan 0,5%. "Meski data jelek, pelaku pasar tak begitu menghiraukan," ungkap Tonny. Pasar masih cemas atas rencana Bank Sentral Eropa yang melonggarkan kebijakan moneter di awal 2015. Kondisi ini bisa memukul kinerja euro.