Poundsterling tertekan data GDP



JAKARTA. Data ekonomi terbaru Inggris menggelincirkan nilai tukar poudsterling. Angka Produk Domestik Bruto (GDP) Inggris untuk kuartal-II yang melandai, mengisyaratkan pertumbuhan ekonomi negeri itu tengah melambat.

GDP Inggris terpangkas 0,7% dari kuartal sebelumnya. Penurunan itu lebih tinggi daripada estimasi rata-rata para analis yang disurvei Bloomberg, yaitu 0,2%.

Akibatnya, spekulasi tentang pengucuran stimulus lanjutan oleh Bank of England (BoE) untuk menggenjot perekonomian, kembali beredar. Resesi Inggris yang semakin dalam juga menjadi alasan Moody\'s Investors Service memangkas outlook utang negeri itu menjadi negatif, Februari lalu. Fitch Ratings telah melakukan hal serupa pertengahan Maret silam.


“Selama data ekonomi Inggris terus mengecewakan, penurunan poundsterling akan bertahan. Satu alasan mengapa orang membeli sterling adalah rating utang AAA yang masih disematkan untuk Inggris,” ujar Valentine Marinov, Head of Group of 10 foreign-exchange strategy di Citigroup, London.

Pasangan GBP/USD, kemarin, senilai 1,5504, melemah 1,40% dalam sepekan. Sedang pairing EUR/GBP senilai 0,7823, yang menandakan kenaikan sebesar 0,18% dalam seminggu.

Klara Pramesti, analis BNI, memprediksi, poundsterling masih akan tertekan terhadap dollar AS. Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk Monex Investindo, Apelles RT Kawengian, menambahkan, poundsterling minim sentimen positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini