JAKARTA. Mata uang poundsterling tertekan terhadap sejumlah mata uang utama. Ini akibat penjualan ritel Inggris lebih rendah dibandingkan proyeksi. Mengutip Bloomberg, Kamis (23/10) pukul 18.00 WIB, pasangan EUR/GBP naik 0,38% ketimbang hari sebelumnya menjadi 0,7911. Pasangan GBP/USD turun 0,21% menjadi 1,6016. Sementara pasangan GBP/JPY naik 0,10% menjadi 172,1460. Kantor Statistik Nasional Inggris mengumumkan, penjualan ritel per September, termasuk bahan bakar otomotif turun 0,3%. Angka ini lebih buruk dari estimasi median survei Bloomberg News yang cuma turun 0,1%. Daru Wibisono, Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, pasangan EUR/GBP menguat lantaran fundamental kedua negara. Ekonomi Eropa menunjukkan angka positif. Ini nampak dari data manufaktur PMI Jerman di Oktober yang berada di angka 51,8. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan 49,6.
Poundsterling tertekan data ritel
JAKARTA. Mata uang poundsterling tertekan terhadap sejumlah mata uang utama. Ini akibat penjualan ritel Inggris lebih rendah dibandingkan proyeksi. Mengutip Bloomberg, Kamis (23/10) pukul 18.00 WIB, pasangan EUR/GBP naik 0,38% ketimbang hari sebelumnya menjadi 0,7911. Pasangan GBP/USD turun 0,21% menjadi 1,6016. Sementara pasangan GBP/JPY naik 0,10% menjadi 172,1460. Kantor Statistik Nasional Inggris mengumumkan, penjualan ritel per September, termasuk bahan bakar otomotif turun 0,3%. Angka ini lebih buruk dari estimasi median survei Bloomberg News yang cuma turun 0,1%. Daru Wibisono, Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, pasangan EUR/GBP menguat lantaran fundamental kedua negara. Ekonomi Eropa menunjukkan angka positif. Ini nampak dari data manufaktur PMI Jerman di Oktober yang berada di angka 51,8. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan 49,6.