Poundsterling tertekan oleh euro akibat kegagalan Brexit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang EUR/GBP menguat akibat kegagalan parlemen Inggris mencapai keputusan Brexit. Kamis (14/3) pukul 20.42 WIB, EUR/GBP menguat 0,54% ke 0,8539.

Analis Finex Berjangka, Nanang Wahyudin mengatakan hari ini EUR/GBP utamanya dipengaruhi sentimen Brexit. Anggota parlemen Inggris memilih untuk menolak meninggalkan Uni Eropa (UE) tanpa menarik perjanjian.

Pada Rabu waktu setempat, anggota parlemen Inggris memberikan suara 312 hingga 308 untuk amandemen yang mengesampingkan Inggris meninggalkan UE tanpa perjanjian penarikan. Anggota parlemen sekarang diharapkan hari ini untuk memilih penundaan Brexit pada 29 Maret.


“Menuju tenggat waktu kesepakatan Brexit, 29 Maret mendatang saya melihat pergerakan EUR/GBP bergerak flukluatif,” tutur Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (14/3).

Meskipun data CPI Jerman pada hari ini dilaporkan negatif yakni di level 0,4% dari ekspektasi 0,5% rupanya masih menyokong euro. Pelaku pasar masih menunggu hasil Brexit yang masih menjadi tanda tanya besar.

Kata Nanang ke depan EUR/GBP masih berpotensi terkoreksi, kalau menguatpun masih terbatas. Sebab, sentimen yang perlu diwaspadai adalah pergerakkan dollar Amerika Serikat (AS) yang sekarang telah memasuki tren penguatan. Katanya, dollar AS kembali menguat setelah sembilan hari kebelakang melemah. Didukung oleh kenaikkan harga minyak global.

Secara, teknikal ia memperhatikan indikator moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200 berada dalam area negatif. Begitu pula dengan indikator moving average convergence divergence (MACD) dan relative strength index (RSI) yang bergerak turun.

Makanya Nanang merekomendasikan sell untuk EUR/GBP. Ia memperkirakan pasangan mata uang ini akan bergerak di level support antar 0,8453, 0,8392, dan 0,8331. Sementara level resistance antara 0,8575, 0,8653, dan 0,8697.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati