KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan poundsterling di hadapan dollar terlihat cenderung flat, terutama akibat penantian rilis data inflasi Inggris. Namun, menghadapi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS), poundsterling kemungkinan bakal terpental. Selasa (12/12) pukul 16.27 WIB, pasangan GBP/USD berada di level 1,3363 alias naik 0,16% dari penutupan sebelumnya. Adapun dalam sepekan, pasangan ini sudah koreksi 0,6%. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, dalam jangka pendek, rilis inflasi Inggris bakal menjanjikan. Karena itu, pasar menahan kepemilikan sterling. Namun dalam jangka panjang, rapat bertubi-tubi antar satu bank sentral dengan lainnya bakal lebih menarik perhatian pasar.
"Ketika ada momen seperti ini, pelaku pasar akan menghindari market dan membuat pergerakan cenderung flat," jelas Alwi, kepada Kontan.co.id, Selasa (12/12). Asal tahu saja, hasil putusan rapat The Federal Reserve kemungkinan baru bakal diumumkan Kamis (14/12) dini hari. Kenaikan suku bunga AS bisa dipastikan. Bank of England memiliki agenda serupa sehari kemudian. Prediksi pasar, BoE akan menahan suku bunga acuan 0,5%.