JAKARTA. Performa poundsterling kian loyo. Selain sajian data ekonomi yang masih bervariasi dan cenderung mengecewakan pasar, bayang Brexit terus membalut pergerakan mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini. Mengutip Bloomberg, Rabu (11/1) pukul 16.55 WIB pasangan GBP/USD tergerus 0,51% ke level 1,2115 dibanding hari sebelumnya. Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures menjelaskan beban yang berasal dari sentimen Brexit adalah masalah utama yang terus menekan nilai tukar poundsterling. Terbaru, Perdana Menteri Inggris, Theresa May menyatakan ketidakpeduliannya mengenai pasar tunggal Eropa dan hanya fokus terhadap masalah perbatasan. Hal ini menimbulkan proses keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa masih akan panas.
Poundsterling terus terseret kekuatan dollar AS
JAKARTA. Performa poundsterling kian loyo. Selain sajian data ekonomi yang masih bervariasi dan cenderung mengecewakan pasar, bayang Brexit terus membalut pergerakan mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini. Mengutip Bloomberg, Rabu (11/1) pukul 16.55 WIB pasangan GBP/USD tergerus 0,51% ke level 1,2115 dibanding hari sebelumnya. Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures menjelaskan beban yang berasal dari sentimen Brexit adalah masalah utama yang terus menekan nilai tukar poundsterling. Terbaru, Perdana Menteri Inggris, Theresa May menyatakan ketidakpeduliannya mengenai pasar tunggal Eropa dan hanya fokus terhadap masalah perbatasan. Hal ini menimbulkan proses keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa masih akan panas.