JAKARTA. Indikator ekonomi Inggris yang cukup positif berhasil menopang pergerakan poundsterling di hadapan the greenback meski hanya tipis.

Mengutip Bloomberg, Kamis (31/3) pukul 17.26 WIB pasangan GBP/USD memang terangkat 0,03% ke level 1,4382 dibanding hari sebelumnya.

Tenaga bagi poundsterling seharusnya datang dari laporan pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal empat 2015 lalu yang tumbuh 0,6% dari sebelumnya 0,5%. index jasa Inggris tiga bulanan juga tumbuh dari 0,8% menjadi 0,9%, peredaran uang M4 di Inggris pun tumbuh signifikan dari 0,1% ke level 0,9%.

Begitu juga dengan persetujuan hipotek untuk pembelian rumah baru di Inggris yang stagnan di level 74.000. “Ini jadi amunisi bagi poundsterling untuk ungguli USD yang lajunya tertahan akibat pernyataan dovish Janet Yellen, Gubernur The Fed sebelumnya,” papar Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka mengenai pergerakan GBP/USD.

Selain memang data tenaga kerja swasta AS Maret 2016 yang dirilis ADP menurun dari 205.000 menjadi 200.000 turut menambah beban pergerakan the greenback.

Kans GBP lanjutkan penguatan juga masih terbuka mengingat data klaim pengangguran mingguan AS pun diduga membengkak dari 265.000 menjadi 266.000. Level di atas 200.000 itu riskan bagi sektor ketenagakerjaan AS.

“Jika ada sedikit sentimen yang positif dan bisa mematahkan pendapat Yellen maka tenaga USD bisa kembali pulih. Tentunya itu menjegal laju poundsterling,” tutur Wahyudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto