Powell Isyaratkan Siap Hadapi Trump demi Bela The Fed



KONTAN.CO.ID - Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa ia siap membela Bank Sentral AS dari tekanan politik menyusul terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden. Ia menegaskan tidak akan jika diminta dan menegaskan bahwa presiden yang baru tidak memiliki wewenang untuk memecatnya atau para pemimpin senior Fed lainnya.

"Tidak," tegas Powell pada hari Kamis, ketika ditanya apakah ia akan mengundurkan diri jika Trump meminta pengunduran dirinya.

Sebelum ini, Powell berulangkali mengatakan bahwa Trump mempertimbangkan pemecatan kepala Fed selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih.Hal tersebut diungkapkannya selama konferensi pers setelah pertemuan The Fed.


Menanggapinya, Peter Conti-Brown, seorang profesor dan sejarawan Fed di Wharton School, Universitas Pennsylvania mengatakan pernyataan tegas Powell ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Fed bersatu dalam hal ini.

Baca Juga: Isyarat Powell Setelah The Fed Memangkas Suku Bunga pada Kamis (7/11) 

"Saya melihat ini sebagai pernyataan Powell bahwa presiden terpilih akan menyampaikan pendapatnya tentang pembentukan Federal Reserve, tetapi tidak sampai ada lowongan yang harus diisi." ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (8/11).

Sebenarnya apa yang dikatakan Powell ini cukup mengejutkan. Mengingat selama ini ia selalu berusaha keras menghindari setiap pertanyaan bermuatan politik yang dilontarkan kepadanya dari wartawan. Ia benar-benar menghindari spekulasi. Rupanya, ia siap mempertimbangkannya ketika masalah tersebut melibatkan perlindungan lembaga yang telah ia layani sejak 2012.

"Ia sangat yakin akan pentingnya independensi Fed, dan mengundurkan diri secara sukarela karena kritik dari seorang presiden akan menunjukkan bahwa Fed tidak independen," tulis Ian Katz, Direktur Pelaksana di Capital Alpha Partners.

Meskipun Trump menunjuknya sebagai Ketua The Fed pada tahun 2018, ia kemudian dengan cepat beralih untuk mendesaknya secara terbuka agar berhenti menaikkan suku bunga di akhir tahun. Ia pun berulang kali mengecam Powell.

Sebenarnya belakangan Trump sudah mulai menarik diri dari pernyataannya yang provokatif tentang seberapa besar seorang presiden harus memengaruhi bank sentral. Juni lalu, kepada Bloomberg, ia menyebut akan membiarkan Powell menjalani masa jabatannya saat ini, yang berakhir pada tahun 2026.

Baca Juga: Pasar Saham AS Berpotensi Masuk Tren Bullish Usai Kemenangan Trump

Pada akhirnya, setiap upaya untuk memecat atau menurunkan jabatan Powell atau rekan-rekannya mungkin akan menghadapi pertempuran di pengadilan. Banyak pakar hukum berpendapat bahwa presiden kemungkinan tidak memiliki kewenangan untuk memecat ketua bank sentral, tetapi mungkin ada jalur hukum untuk menurunkan jabatan wakil ketua untuk pengawasan.

Teh Fed sendiri diperkirakan akan menurunkan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Powell menegaskan kembali bahwa keputusan kebijakan di masa mendatang akan bergantung pada data ekonomi yang masuk, dan Fed tidak akan mencoba mengantisipasi kebijakan fiskal atau perdagangan.

"Kami tidak tahu seperti apa waktu dan substansi dari setiap perubahan kebijakan," imbuh Powell.

Powell mencatat ekonomi telah menguat dari yang diharapkan, dan juga menunjukkan angka inflasi September yang lebih tinggi dari yang diharapkan. Meskipun ia bersikeras bahwa semua opsi masih tersedia, komentar tersebut membuka kemungkinan bahwa Fed akan menunda penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Desember. 

Editor: Putri Werdiningsih