Powell Pastikan The Fed Pangkas Suku Bunga, S&P 500 Dekati Rekor Tertinggi



KONTAN.CO.ID - Indeks saham Wall Street mendekati rekor tertinggi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memastikan rencana penurunan suku bunga acuan. S&P 500 melanjutkan kenaikan awal melampaui rekor tertinggi yang dicapai pada Juli, setelah sempat jatuh 9,7% dari level tersebut.

Dalam pidatonya pada konferensi Jackson Hole, Powell menyatakan dukungannya pada pelonggaran kebijakan yang akan segera dilakukan dengan mengacu pada risiko di pasar kerja dan inflasi yang hampir mencapai target The Fed sebesar 2%.

Saham-saham megacap seperti Meta dan Amazon.com mendorong indeks dengan masing-masing naik 1%, sementara saham chip seperti Nvidia dan Broadcom masing-masing naik lebih dari 3%.


Pada pukul 10:05 pagi, Dow Jones Industrial Average naik 302,68 poin, atau 0,74%, menjadi 41.015,46, S&P 500 naik 56,13 poin, atau 1,01%, menjadi 5.626,77 dan Nasdaq Composite naik 255,03 poin, atau 1,45%, menjadi 17.874,38.

Baca Juga: Pidato Lengkap Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole, Tiba Waktunya Bunga Turun

Ketiga indeks tersebut berada di jalur untuk kenaikan minggu kedua berturut-turut, dengan S&P 500 bersiap untuk kenaikan lebih dari 1%.

Semua sektor S&P 500 menguat, dipimpin oleh kenaikan 1,4% pada saham teknologi, sementara indeks chip Philadelphia menguat 2,2%.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dalam sebuah laporan mengatakan bahwa Fed berada di titik puncak untuk mulai menurunkan suku bunga acuannya.

The Fed dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada 17-18 September. Menurut FedWatch milik CME Group peluang bank sentral akan memangkas biaya pinjaman sebesar 25 basis poin kini sekitar 71,5%.

"Pasar telah memperkirakan pemotongan suku bunga pertama akan dimulai sejak Maret tahun ini dan para investor telah kecewa berkali-kali," kata Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research di New York.

"Satu-satunya pertanyaan adalah seberapa besar dan The Fed tidak akan langsung memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin." imbuhnya.

Risalah rapat The Fed bulan Juli minggu ini menunjukkan sejumlah pembuat kebijakan siap mempertimbangkan pemotongan suku bunga pada bulan September. Sementara data ekonomi terkini mengisyaratkan ekonomi AS melambat, meskipun secara bertahap meredakan kekhawatiran akan potensi terjadinya penurunan tajam.

Baca Juga: Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Jadi Motor Penguatan Rupiah Pekan Ini

Hal itu telah membantu tiga indeks utama Wall Street pulih dari penurunan awal bulan akibat laporan ketenagakerjaan bulan Juli yang suram dan pergerakan mata uang yen Jepang.

Di antara saham-saham yang bergerak cepat pada hari Jumat, saham Workday melonjak 11,2% setelah penyedia perangkat lunak sumber daya manusia itu mengalahkan ekspektasi pasar untuk pendapatan kuartal kedua dan mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai $1 miliar.

Cruise akan menawarkan kendaraan otonomnya pada platform pemesanan tumpangan Uber mulai tahun depan. Saat perusahaan robotaxi yang didukung General Motors itu mencoba bangkit kembali, yang membuat saham pembuat mobil itu naik 2,2%.

Kemudian Ross Stores naik 3,8% setelah pengecer diskon itu menaikkan perkiraan laba fiskal 2024.

 S&P 500 membukukan 52 tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak ada terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 57 tertinggi baru dan 25 terendah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih