Powell: Penarikan Neraca Berlanjut di Tengah Pemangkasan Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa tingkat likuiditas yang masih kuat dalam sistem keuangan Amerika Serikat (AS) akan memungkinkan bank sentral untuk terus menekan neracanya, bahkan saat mulai memangkas suku bunga.

"Cadangan masih melimpah dan diperkirakan akan tetap demikian untuk beberapa waktu," kata Powell dalam konferensi pers yang menyusul pertemuan kebijakan moneter, Rabu (18/9).

Pada rapat FOMC yang berakhir lewat tengah malam waktu Indonesia tadi, The Fed memulai siklus pemangkasan suku bunga dengan pelonggaran setengah poin persentase (50 basis points) yang relatif besar. Ekspektasi pemangkasan suku bunga akan lebih banyak bunga seiring meredanya inflasi.


Powell membahas proses yang disebut pengetatan kuantitatif, atau quantitative tightening (QT). QT memerlukan The Fed untuk menarik kembali likuiditas yang ditambahkannya melalui pembelian obligasi selama pandemi. QT sejauh ini telah menyusutkan kepemilikan obligasi keseluruhan dari puncaknya sebesar US$ 9 triliun pada pertengahan 2022 menjadi saat ini sebesar US$ 7,2 triliun.

Baca Juga: Ini Alasan The Fed Pangkas Suku Bunga Agresif 50 Basis Poin

Penarikan dana dilakukan hingga US$ 60 miliar per bulan dalam bentuk obligasi Treasury dan hipotek yang dibiarkan kedaluwarsa dan tidak diganti. Proses QT telah dimulai ketika The Fed masih menaikkan suku bunga agresif yang bertujuan untuk meredakan tekanan inflasi.

Pejabat Fed telah berulang kali mengatakan bahwa mereka melihat QT sebagai proses latar belakang. Sementara perubahan suku bunga adalah alat utama mereka untuk memengaruhi perekonomian.

QT berkebalikan dengan pelonggaran kuantitatif atau quantitative easing (QE) atau pembelian obligasi. Proses QE umumnya terjadi di tengah pasar yang tidak stabil dan berupaya untuk memperkuat potensi kebijakan moneter ketika suku bunga mendekati nol.

Beberapa analis telah berspekulasi bahwa jika Fed melakukan pemotongan suku bunga setengah persen, hal itu dapat mempercepat berakhirnya QT, untuk menyelaraskan cakupan penuh perangkat kebijakan Fed dengan lebih baik. QT menghindari optik rumit dari pelonggaran kebijakan suku bunga. Pengetatan kuantitatif lewat penarikan dana obligasi secara teknis memperketat kondisi keuangan dengan memungkinkan imbal hasil jangka panjang meningkat.

Baca Juga: Sempat Naik, Wall Street Ditutup Turun Setelah Fed Pangkas Suku Bunga, Rabu (18/9)

Dalam konferensi pers, Powell mencatat bahwa sebagian besar penarikan telah membuat cadangan bank yang diparkir di Fed sebagian besar tidak tersentuh dan malah menarik uang tunai dari fasilitas reverse repo. Cadangan perbankan telah melayang tepat di atas angka US$ 3 triliun sejak Juni 2022.

Sementara itu, arus masuk reverse repo menyusut dari yang diparkir lebih dari US$ 2 triliun per hari di fasilitas tersebut menjadi US$ 305,8 miliar pada hari Rabu.

Fasilitas reverse repo telah lama dipandang sebagai kendaraan untuk menahan likuiditas yang berlebihan sehingga penarikannya telah diprediksikan oleh pejabat Fed. Cadangan yang mulai turun berdampak langsung pada tujuan kebijakan Fed untuk memiliki likuiditas yang cukup dalam sistem keuangan agar mampu mengendalikan target suku bunganya dengan kuat sambil memungkinkan volatilitas pasar yang normal.

Baca Juga: Pernyataan FOMC Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) 18 September 2024

Sebuah survei terhadap pelaku pasar pada bulan Juli oleh Fed memprediksi titik pemberhentian musim semi untuk QT. Pejabat Fed telah berulang kali mengatakan mereka tidak yakin kapan akhir QT akan terjadi. Para pejabat bank sentral AS akan memperhatikan petunjuk pasar mengenai apakah likuiditas terlalu ketat.

The Fed memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate setengah poin persentase atau 50 basis points (bps) pada Rabu (18/9). Para pejabat The Fed memperkirakan suku bunga acuan Fed akan turun setengah poin persentase lagi pada akhir tahun ini dan satu poin persentase penuh (100 bps) lagi pada tahun 2025. Suku bunga acuan The Fed diprediksi akan turun lagi setengah poin persentase terakhir pada tahun 2026 hingga berakhir pada kisaran 2,75%-3,00%.

Titik akhir mencerminkan sedikit peningkatan, dari 2,8% menjadi 2,9%, dalam suku bunga dana federal jangka panjang, yang dianggap sebagai sikap "netral" yang tidak mendorong atau menghambat aktivitas ekonomi.

Editor: Wahyu T.Rahmawati