POWR jaring pelanggan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Cikarang Listrindo Tbk masih bergeming dengan target penambahan 100 pelanggan listrik baru sepanjang tahun ini. Selama Januari hingga Juni kemarin, mereka telah menambah 31 pelanggan baru.

Target utama pelanggan mereka adalah perusahaan yang beroperasi di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat. Sejumlah kawasan industri tersebut meliputi Kawasan Industri Jababeka, Kawasan Industri MM2100, East Jakarta Industrial Park, Hyundai Inti Development dan Lippo Cikarang.

Cikarang Listrindo meyakini seluruh target pelanggan baru pada tahun ini bakal terpenuhi. "Harapannya sesuai dengan rencana pengembangan pihak developer di lima kawasan industri, sehingga target tersebut kami harap bisa tercapai," tutur Direktur Keuangan PT Cikarang Listrindo Tbk, Christanto Pranata kepada KONTAN, Jumat (3/8) pekan lalu.


Manajemen Cikarang Listrindo menjelaskan, tidak ada tenor khusus dalam kontrak jual-beli listrik dengan pelanggan. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham POWR di Bursa Efek Indonesia tersebut mencatat, sebanyak 82% kliennya sudah berlangganan listrik lebih dari lima tahun.

Alhasil, Cikarang Listrindo mengklaim punya catatan churn rate 0,1% terhadap total jumlah pelanggan. Churn rate adalah persentase pelanggan yang meninggalkan pemasok dalam jangka waktu tertentu.

Sementara, untuk tarif listrik, Cikarang Listrindo mengacu pada ketetapan pemerintah. Sama seperti pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) lainnya, sebelum proyek setrum beroperasi, sudah ada perjanjian jual-beli listrik atau power purchase agreement (PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Efek libur Lebaran

Hingga Juni 2018, Cikarang Listrindo melayani total 2.381 pelanggan. Sebanyak 72% di antaranya adalah pelanggan sektor manufaktur asal Jepang, Korea Selatan, Amerika, Eropa dan Asia Tenggara. "Itu terhubung dengan pembangkit kami melalui jalur distribusi 20 kv sepanjang lebih dari 1.450 km," jelas Matius Sugiaman, Direktur Komersial Cikarang Listrindo, dalam rilis kepada media, Rabu (1/8).

Meskipun jumlah pelanggan baru bertambah, kinerja Cikarang Listrindo justru turun sepanjang semester pertama tahun ini. Mengacu laporan keuangan 30 Juni 2018, penjualan bersih POWR turun 0,69% year on year (yoy) menjadi US$ 278,78 juta. Penurunan kinerja top line berlanjut hingga bottom line. Laba periode berjalan menyusut 27,14% menjadi US$ 40.35 juta.

Cikarang Listrindo menuding terpangkasnya hari kerja selama momentum Lebaran menjadi biang keladi kinerja semester I 2018 susut. Dalam catatan internal mereka, permintaan listrik dari kawasan industri turun 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Jika mengesampingkan kinerja bulan Juni yang bertepakatan libur Lebaran, Cikarang Listrindo mengaku permintaan listrik selama lima bulan pertama tahun ini masih naik 5% yoy. "Selanjutnya kami ingin mengoptimalkan utilisasi dari semua unit pembangkit kami guna memberikan layanan listrik yang stabil dan reliable (dapat diandalkan)," kata Christanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .