KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 39 tahun 2024 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam. Beleid tersebut diundangkan pada 7 Oktober 2024.
Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang menjelaskan, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam diinisiasi oleh PT Karunia Praja Pesona dan menargetkan realisasi investasi hingga Rp 6,91 triliun. KEK ini berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 105.406 orang.
Apollo Hospital India selaku investor utama berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan layanan kesehatan berstandar internasional dan peningkatan medical-tourism, yang ditargetkan akan rampung dan beroperasi di tahun 2026.
"Dengan dibentuknya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, diharapkan akan terjadi penghematan devisa negara hingga Rp 500 Miliar," ujar Rizal dalam keterangan pers, Rabu (9/10).
Baca Juga: Realisasi Investasi KIT Batang Capai Rp 16 Triliun KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam diharapkan mampu menghadirkan layanan kesehatan berstandar internasional dengan menggandeng Apollo Hospitals, penyedia layanan kesehatan swasta terbesar di India.
Apollo dikenal karena kemampuannya menyediakan perawatan berkualitas internasional dengan biaya yang kompetitif. Dengan spesialisasi dalam berbagai layanan kesehatan canggih seperti onkologi, kardiologi, neurologi, serta perawatan bedah berbasis robotik, kehadiran Apollo di Batam akan membuka peluang bagi KEK ini untuk menawarkan perawatan kelas dunia.
Ini akan memperkuat posisi Batam sebagai destinasi pariwisata kesehatan regional yang kompetitif. Sekaligus mengurangi pengeluaran devisa melalui peningkatan layanan medis dalam negeri. Sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu lagi mencari perawatan ke luar negeri.
Plh. Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Purwiyanto mengatakan telah menerima kunjungan Konsul Jenderal India, Ravi Shanker Goel dan tim pada Senin (7/10). Ia bilang, pertemuan membahas penjajakan kerja sama bersama Pemerintah India khususnya dalam hal peningkatan investasi dari India ke Batam.
Baca Juga: Pemerintah Menetapkan Enam KEK Baru "Kami berbincang banyak tentang investasi yang memungkinkan untuk dikerjasamakan antara Indonesia dan India, mulai dari dukungan KEK Kesehatan dari sisi pendidikan, tenaga medis, produksi obat hingga rencana pembangunan lapangan cricket,” jelas Purwiyanto.
Ravi berharap akan semakin banyak investasi dari India yang ditanamkan di Batam kedepannya.
“Kami telah mempelajari Batam sebagai kota yang tumbuh sangat pesat dan memiliki banyak peluang bisnis yang mungkin diciptakan,” kata Ravi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih