KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 6 triliun–Rp 7 triliun di tahun 2023 pada lini bisnis jasa pertambangan sebagai kontraktor utama. Pada tahun 2022, PPRE mencatatkan perolehan kontrak baru di sektor jasa pertambangan mencapai 55% dari total kontrak. “PPRE optimistis untuk terus berfokus pada perolehan kontrak baru di sektor jasa pertambangan nikel sebagai sumber recurring income dengan jangka waktu kontrak yang lebih panjang,” ujar Direktur Utama PPRE I Gede Upeksa Negara dalam siaran pers, Senin (5/6). I Gede Upeksa mengatakan, PPRE tengah berfokus ke lini bisnis jasa pertambangan sebagai kontraktor tambang nikel untuk mendukung kebijakan hilirisasi dari pemerintah Indonesia. Sebagai kontraktor, PPRE melakukan sejumlah pekerjaan mining development infrastructure, seperti pembangunan dan maintenance jalan hauling dan pembangunan infrastruktur tambang.
PP Presisi (PPRE) Targetkan Kontrak Baru di Lini Pertambangan Rp 7 Triliun Tahun Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 6 triliun–Rp 7 triliun di tahun 2023 pada lini bisnis jasa pertambangan sebagai kontraktor utama. Pada tahun 2022, PPRE mencatatkan perolehan kontrak baru di sektor jasa pertambangan mencapai 55% dari total kontrak. “PPRE optimistis untuk terus berfokus pada perolehan kontrak baru di sektor jasa pertambangan nikel sebagai sumber recurring income dengan jangka waktu kontrak yang lebih panjang,” ujar Direktur Utama PPRE I Gede Upeksa Negara dalam siaran pers, Senin (5/6). I Gede Upeksa mengatakan, PPRE tengah berfokus ke lini bisnis jasa pertambangan sebagai kontraktor tambang nikel untuk mendukung kebijakan hilirisasi dari pemerintah Indonesia. Sebagai kontraktor, PPRE melakukan sejumlah pekerjaan mining development infrastructure, seperti pembangunan dan maintenance jalan hauling dan pembangunan infrastruktur tambang.