PP Presisi targetkan akuisisi perusahaan erector dan pondasi rampung 1-2 bulan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan rencana perusahaan mengakuisisi dua perusahaan yang masing-masing bergerak di bidang bisnis erector dan pondasi akan terealisasi dalam satu bulan atau dua bulan ke depan.

Direktur Keuangan PT PP Presisi Tbk Benny Pidakso mengatakan, proses akuisisi tersebut saat ini masih dalam tahap due diligence. "Akuisisi ini merupakan bagian dari ekpansi kami secara anorganik dan prosesnya masih on going," katanya di Jakarta, Kamis (5/4).

Benny enggan menyebutkan nilai investasi yang disiapkan untuk akuisisi tersebut. Yang jelas, alokasi dananya sudah dimasukkan dalam rencana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,6 triliun.


Menurut Benny, perusahaan erector yang akan diakuisisi tersebut memiliki kapasitas atau bisa menggarap sekitar empat sampai lima proyek. Sedangkan kapasitas perusahaan pondasi itu memiliki kemampuan menggarap enam sampai tujuh proyek.

Perusahaan pondasi itu murni dari lokal, sedangkan perusahaan erector itu adalah perusahaan lokal yang memiliki unsur penanaman modal asing yaitu dari Jepang. "Kami berharap dengan bergabungnya nanti dengan kami maka kapasitas kedua perusahaan itu bisa meningkat dua kali lipat," ujar Iswanto Amperawan, Direktur Utama PP Presisi.

Akuisisi perusahaan erector dilakukan PP Presisi untuk memperkuat posisi perusahaan dalam menggarap proyek konstruksi pembangkit listrik.  Perusahaan melihat prospek bisnis kontruksi di sektor itu masih cukup besar sejalan dengan adanya program kelistrikan 35.000 megawatt yang dicanangkan pemerintah. Begitu pula di sektor pondasi, PP Presisi ingin memperkuat lini bisnis tersebut sama seperti bisnis yang lainnya.

Hasanin Ade Putra, Direktur Operasi PP Presisi mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengikuti dua tender pembangkit listrik. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Muara Teweh.

Ekspansi bisnis yang terus dilakukan PP Presisi tahun ini masih tetap di bisnis yang berkaitan dengan alat berat. " Fokus kami masih tetap alat berat related, walaupun kami juga mencoba melihat peluang di bisnis-bisnis lainnya," Kata Benny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi