PP Properti bakal mulai pembangunan apartemen Aerocity Kertajati kuartal IV-2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) menargetkan pembangunan Aerocity di Kertajati, Jawa Bara bisa mulai dibangun pada kuartal IV-2018. Tahap pertama, perusahaan akan membangun empat tower apartemen dengan kapasitas 1.100 unit.

Aerocity ini akan dikembangkan di lahan seluas 300 hektare (ha) sebagai fasilitas pendukung Bandara Kertajati yang akan segera beroperasi pada Mei 2018. Di sana akan dibangun berbagai fasilitas seperti apartemen, hotel, perkantoran, area komersial dan lain-lain.

Proyek aerocity tersebut akan dikembangkan PPRO bekerjasama dengan BIJB Aerocity Development yaitu anak usaha PT Bandara International Jawa Barat (BIJB) selaku pengelola Bandara Kertajati.


Indaryanto, Direktur Keuangan PPRO mengatakan, pembangunan tahap pertama proyek Aerocity tersebut belum bisa segera dimulai karena pihaknya bersama BIJB Aerocity Development masih dalam proses finalisasi pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV). "Perjanjian usaha patungan sudah kami lakukan tahun lalu. Sekarang sedang dalam proses finalisasi pembentungan perusahaan JV dan ditargetkan akan selesai kuartal II 2018 ini," kata Indar pada Kontan.co.id, Senin (9/40.

Indar bilang, nantinya PPRO akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam perusahaan patungan tersebut. Setelah perusahan JV maka perizinan untuk pembangunan proyek apartemen akan segera diselesaikan. Jika izinnya rampung lebih cepat maka kemungkinan pembangunan proyek itu akan dimulai lebih cepat.

Pada tahap pertama, PP Properti memilih membangun apartemen terlebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang paling mendesak. Proyek itu akan ditujukan bagi karyawan perusahaan groundhnadling, kantor bandara, karyawan maskapai dan lain-lain. "Jadi proyek ini sudah captive market karena karyawan-karyawan di Bandara itu perlu pasti butuh tempat tinggal yang dekat dengat tempat mereka bekerja," jelas Indar.

Tahun ini, PP Properti akan membangun satu tower dulu dengan kapasitas sekita 300 unit. Nantinya penjualannya akan dilakukan langsung ke perusahan-perusahaan yang ada di bandara tersebut yang ingin menyediakan hunian kepada karyawannya.

Lantaran baru akan membangun satu tower, kontribusi proyek Aerocity ini terhadap target penjualan pemasaran PPRO tahun ini masih sangat kecil. Tahun ini, perusahaan membidik marketing sales sebesar Rp 3,8 triliun.

Indar menjelaskan, apartemen yang akan dibangun kebanyakan tipe studio dengan luas sekitar 21 meter persegi (m2). Total investasi yang akan digelontorkan PPRO untuk pembangunan empat tower apartemen tersebut sekitar 250 miliar. " Ini investasinya tidak terlalu besar karena tingginya hanya lima lantai," ujarnya.

Pembangunan apartemen ini diperkirakan akan memakan waktu dua tahun. Sembari membangun apartemen, PPRO juga akan membangun proyek yang dinilai merupakan kebutuhan yang paling mendesak ke depan. Menurut Indar, kebutuhan yang paling mendesak di Bandara Kertajati adalah kawasan komersial.

Dari rencana pengembangan Aerocity 300 ha, PPRO saat ini baru memiliki lahan seluas 150 ha. Separuhnya lagi masih dalam proses pembebasan. Indar bilang, pihak ingin fokus untuk mengembangkan lahan yang sudah ada dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat