PP Properti bangun rusunami untuk pekerja industri



BOGOR. Perusahaan yang akan melantai di bursa, PT PP Properti melengkapi portofolio proyeknya dengan mendirikan rumah susun sederhana milik (rusunami) Gunung Putri Square di Bogor. Rencananya, PP Properti akan menggelar peletakan batu pertama proyek pada 29 April 2015. Manajer Proyek Gunung Putri Square Ian Oktaviandi menjelaskan, proyeknya membidik kalangan pekerja kawasan industri di Gunung Putri. "Selain itu, kami juga mengincar investor pemula. Dengan modal Rp 200 juta saja sudah cukup untuk membeli unit di sini," jelas Ian di Bogor, Kamis (23/4). Asal tahu saja, Gunung Putri merupakan kawasan industri yang dirintis oleh mantan Presiden Soeharto meski kini kalah pamor dengan Cileungsi. Salah satu pabrik terbesar yang beroperasi di sana adalah pabrik Mercedes-Benz. Menurut catatan PP Properti, saat ini ada 24.000 pekerja di Gunung Putri. Gunung Putri Square sendiri terdiri dari dua menara yang merangkum 1.736 unit rusunami di atas lahan seluas 2,1 hektare (ha). Rusunami juga dilengkapi dengan fasilitas komersial kios, rumah toko (ruko), hingga pasar. Sejak diluncurkan akhir 2014, saat ini sebanyak 83% unit Gunung Putri Square sudah laku terjual. Pembeli didominasi oleh investor sebanyak 75% dan sisanya pekerja di Gunung Putri. Sebanyak 70% pembeli juga memanfaatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Kalau tidak molor, Gunung Putri Square bisa dihuni mulai 2017. Adapun nilai investasinya sebesar Rp 173 miliar. "Pendanaan berasal dari modal sendiri dan pinjaman bank, tidak ada dana hasil initial public offering (IPO) yang akan dipakai untuk proyek ini," jelas Ian. Sebagai catatan, Gunung Putri Square merupakan proyek pertama PP Properti yang ditujukan untuk kelas menengah. Namun proyek PP Properti lainnya lebih didominasi oleh proyek untuk kelas menengah atas. Misalnya, saat ini perusahaan sedang merampungkan proyek mixed-use Grand Kamala Lagoon di Jakarta dan Grand Sungkono Lagoon di Surabaya. Anak usaha PT PP (Persero) Tbk itu akan mencatatkan saham perdananya pada 19 Mei 2015. Perusahaan berencana melepas 4,9 miliar saham atau setara dengan 35% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan