JAKARTA. Kondisi ekonomi yang lesu tidak membuat anak usaha PT PP Tbk, yakni PT PP Properti Tbk, untuk semakin gencar menggenjot pertumbuhan bisnis. Pasalnya, bisnis properti yang bersifat jangka panjang membuat para pengembang (developer) terus membangun properti untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin memiliki tempat tinggal atau investasi. “Perseroan menargetkan pertumbuhan laba 2015 sebesar tiga kali lipat pada akhir 2015, atau setara dengan Rp 320 miliar,” kata Taufik Hidayat Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Minggu (23/8). Alasan PP Properti membidik laba tinggi karena perusahaan telah mencatat pertumbuhan laba besar di semester I/2015. Perusahaan berkode saham PPRO mencatat laba komprehensih sebesar Rp 142,90 miliar per semester I/2015 atau tumbuh 846% dibandingkan posisi Rp 15,40 miliar per semester I/2014. Sedangkan, laba usaha tumbuh 785% menjadi Rp 188,08 miliar per semester I/2015, dibandingkan posisi Rp 21,89 miliar per semester I/2014. Taufik bilang, pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kuatnya penjualan atas mega proyek PPRO. Misalnya, penjualan realti tumbuh 767% menjadi Rp 668,77 miliar per semester I/2015, dibandingkan Rp 77,14 miliar per semester I/2014. Sedangkan, pendapatan properti turun 17% menjadi Rp 32,05 miliar per semester I/2015, dibandingkan Rp 39,94 miliar per semester I/2014. Selanjutnya, perusahaan berplat merah ini melanjutkan pembangunan beberapa mega proyek di Indonesia yang terletak di daerah strategis yang memiliki nilai investasi yang tinggi. Hingga tahun 2015 PP Properti telah meluncurkan beberapa proyek seperti Grand Kamala Lagoon (GKL) di Bekasi seluas 25 ha yang telah dimulai pengerjaan tahap I pada 2014 lalu. Dan, peluncuran Grand Sungkono Lagoon seluas 3,5 ha dan Grand Dharmahusada Lagoo di Surabaya. Kawasan tersebut dibangun dengan konsep mixed used yang memadukan kawasan hunian dan komersial. Proyek lainnya adalah Pavilion Permata I & II di Surabaya, Payon Amartha di Semarang, Gunung Putri Square seluas 2,1 ha di Bogor, dan apartemen Ayoma di Serpong. Serta beberapa proyek lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PP Properti bidik laba Rp 320 miliar
JAKARTA. Kondisi ekonomi yang lesu tidak membuat anak usaha PT PP Tbk, yakni PT PP Properti Tbk, untuk semakin gencar menggenjot pertumbuhan bisnis. Pasalnya, bisnis properti yang bersifat jangka panjang membuat para pengembang (developer) terus membangun properti untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin memiliki tempat tinggal atau investasi. “Perseroan menargetkan pertumbuhan laba 2015 sebesar tiga kali lipat pada akhir 2015, atau setara dengan Rp 320 miliar,” kata Taufik Hidayat Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Minggu (23/8). Alasan PP Properti membidik laba tinggi karena perusahaan telah mencatat pertumbuhan laba besar di semester I/2015. Perusahaan berkode saham PPRO mencatat laba komprehensih sebesar Rp 142,90 miliar per semester I/2015 atau tumbuh 846% dibandingkan posisi Rp 15,40 miliar per semester I/2014. Sedangkan, laba usaha tumbuh 785% menjadi Rp 188,08 miliar per semester I/2015, dibandingkan posisi Rp 21,89 miliar per semester I/2014. Taufik bilang, pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kuatnya penjualan atas mega proyek PPRO. Misalnya, penjualan realti tumbuh 767% menjadi Rp 668,77 miliar per semester I/2015, dibandingkan Rp 77,14 miliar per semester I/2014. Sedangkan, pendapatan properti turun 17% menjadi Rp 32,05 miliar per semester I/2015, dibandingkan Rp 39,94 miliar per semester I/2014. Selanjutnya, perusahaan berplat merah ini melanjutkan pembangunan beberapa mega proyek di Indonesia yang terletak di daerah strategis yang memiliki nilai investasi yang tinggi. Hingga tahun 2015 PP Properti telah meluncurkan beberapa proyek seperti Grand Kamala Lagoon (GKL) di Bekasi seluas 25 ha yang telah dimulai pengerjaan tahap I pada 2014 lalu. Dan, peluncuran Grand Sungkono Lagoon seluas 3,5 ha dan Grand Dharmahusada Lagoo di Surabaya. Kawasan tersebut dibangun dengan konsep mixed used yang memadukan kawasan hunian dan komersial. Proyek lainnya adalah Pavilion Permata I & II di Surabaya, Payon Amartha di Semarang, Gunung Putri Square seluas 2,1 ha di Bogor, dan apartemen Ayoma di Serpong. Serta beberapa proyek lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News