JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) mengincar pendapatan berulang atau recurring income sebagai bentuk passive income untuk mendongkrak pendapatan penjualan perusahaan. Indaryanto, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) PP Properti mengatakan, pihaknya ingin memiliki porsi recurring income sebesar 15%-25% terhadap total pendapatan untuk 5-6 tahun mendatang. Saat ini, perusahaan baru mengantongi recurring income sebesar 5%-10% terhadap total pendapatan yang berasal dari dua hotel, yakni Park Hotel Jakarta dan Park Hotel Bandung, serta satu mall Kaza City Surabaya dan kawasan superblok Pekanbaru Park. Kedepan, anak usaha emiten pelat merah ini akan menambah dua hotel, satu mal, dan satu perkantoran untuk memenuhi target reccuring tersebut. Dua hotel tersebut akan berdiri di atas lahan milik sendiri di daerah Nusa Tenggara Barat dan Sumatera dengan biaya investasi sebesar Rp 100 miliar-Rp 150 miliar per hotel. Sementara mal baru akan berdiri di Balikpapan, Timur, dan perkantoran akan dibangun di Subaraya dengan kapasitas 55 lantai.
PP Properti genjot pendapatan berulang
JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) mengincar pendapatan berulang atau recurring income sebagai bentuk passive income untuk mendongkrak pendapatan penjualan perusahaan. Indaryanto, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) PP Properti mengatakan, pihaknya ingin memiliki porsi recurring income sebesar 15%-25% terhadap total pendapatan untuk 5-6 tahun mendatang. Saat ini, perusahaan baru mengantongi recurring income sebesar 5%-10% terhadap total pendapatan yang berasal dari dua hotel, yakni Park Hotel Jakarta dan Park Hotel Bandung, serta satu mall Kaza City Surabaya dan kawasan superblok Pekanbaru Park. Kedepan, anak usaha emiten pelat merah ini akan menambah dua hotel, satu mal, dan satu perkantoran untuk memenuhi target reccuring tersebut. Dua hotel tersebut akan berdiri di atas lahan milik sendiri di daerah Nusa Tenggara Barat dan Sumatera dengan biaya investasi sebesar Rp 100 miliar-Rp 150 miliar per hotel. Sementara mal baru akan berdiri di Balikpapan, Timur, dan perkantoran akan dibangun di Subaraya dengan kapasitas 55 lantai.