KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) akan semakin mudah menggapai target marketing sales yang ditetapkan sebesar Rp 3,8 triliun tahun ini. Perusahaan tidak perlu ekstra kerja keras mengejar target karena perusahaan sudah berhasil mencatatkan kesepakatan penjualan proyek secara borongan atau bulk sales Rp 2,1 triliun ke satu investor. PPRO berhasil menjual tiga tower di tiga proyek yang berbeda ke satu investor strategis yaitu PT Arvada Investama yakni perusahaan asing yang bergerak di bidang pengelolaan properti. Ketiganya adalah Grand Shamaya tower 2, Grand Dharmahusada tower 2 dan Grand Sungkono tower 4. PPRO dan Arvada Investama telah meneken financial closing penjualan tersebut pada 13 Mei 2018 lalu. Sementara sebelumnya, PP properti sudah berhasil mencatatkan penjualan pemasaran secara ritel sekitar 703 miliar. Dengan tambahan penjualan bulk sales Rp 2,1 triliun, maka perusahaan sudah berhasil pra penjualan Rp 2,8 triliunan. Hanya saja, penjualan borongan itu tidak akan dicatatkan sekaligus sebagai marketing sales di Mei 2018 ini tetapi akan dicatatkan secara bertahap sampai paruh kedua mendatang.
PP Properti kantongi penjualan borongan Rp 2,1 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) akan semakin mudah menggapai target marketing sales yang ditetapkan sebesar Rp 3,8 triliun tahun ini. Perusahaan tidak perlu ekstra kerja keras mengejar target karena perusahaan sudah berhasil mencatatkan kesepakatan penjualan proyek secara borongan atau bulk sales Rp 2,1 triliun ke satu investor. PPRO berhasil menjual tiga tower di tiga proyek yang berbeda ke satu investor strategis yaitu PT Arvada Investama yakni perusahaan asing yang bergerak di bidang pengelolaan properti. Ketiganya adalah Grand Shamaya tower 2, Grand Dharmahusada tower 2 dan Grand Sungkono tower 4. PPRO dan Arvada Investama telah meneken financial closing penjualan tersebut pada 13 Mei 2018 lalu. Sementara sebelumnya, PP properti sudah berhasil mencatatkan penjualan pemasaran secara ritel sekitar 703 miliar. Dengan tambahan penjualan bulk sales Rp 2,1 triliun, maka perusahaan sudah berhasil pra penjualan Rp 2,8 triliunan. Hanya saja, penjualan borongan itu tidak akan dicatatkan sekaligus sebagai marketing sales di Mei 2018 ini tetapi akan dicatatkan secara bertahap sampai paruh kedua mendatang.