KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk kembali menggelar strategi kemitraan bisnis demi menjual proyek dalam bentuk borongan atau buck sales. Mereka membidik marketing sales atau pendapatan pra penjualan Rp 2,65 triliun dari skema penjualan itu. Target penjualan borongan PP Properti setara dengan 69,74% terhadap total target marketing sales tahun 2018 yakni Rp 3,8 triliun. Alhasil, perusahaan berkode saham PPRO di Bursa Efek Indonesia itu menyisakan Rp 1,15 triliun untuk target penjualan ritel. Sejauh ini, dua kesepakatan bisnis penjualan proyek borongan hampir di tangan. Dengan PT Arvaca Investama, PP Properti menjajaki penjualan proyek Rp 2 triliun. Ada tiga proyek di Surabaya, Jawa Timur yang akan mereka lego, yaitu Grand Shamaya Tower 2, Grand Dharmahusada Lagoon Tower 2 dan Grand Sungkono Lagoon Tower Hotel. Target kesepakatan bisnisnya akhir bulan ini.
PP Properti mengandalkan proyek borongan Rp 2,65 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk kembali menggelar strategi kemitraan bisnis demi menjual proyek dalam bentuk borongan atau buck sales. Mereka membidik marketing sales atau pendapatan pra penjualan Rp 2,65 triliun dari skema penjualan itu. Target penjualan borongan PP Properti setara dengan 69,74% terhadap total target marketing sales tahun 2018 yakni Rp 3,8 triliun. Alhasil, perusahaan berkode saham PPRO di Bursa Efek Indonesia itu menyisakan Rp 1,15 triliun untuk target penjualan ritel. Sejauh ini, dua kesepakatan bisnis penjualan proyek borongan hampir di tangan. Dengan PT Arvaca Investama, PP Properti menjajaki penjualan proyek Rp 2 triliun. Ada tiga proyek di Surabaya, Jawa Timur yang akan mereka lego, yaitu Grand Shamaya Tower 2, Grand Dharmahusada Lagoon Tower 2 dan Grand Sungkono Lagoon Tower Hotel. Target kesepakatan bisnisnya akhir bulan ini.