PP Properti mulai mengelola hotel milik sendiri



JAKARTA. Setelah merangsek bisnis hotel, anak usaha PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) di bidang properti, yakni PP Properti, mulai mempertimbangkan untuk membangun dan mengelola hotel sendiri, ketimbang menyerahkan kepada operator hotel.

Sekretaris Perusahaan PT PP, Taufik Hidayat tidak menyebutkan alasan rinci mengenai keputusan bisnis perusahaan ini. "Itu sudah hasil kajian tim properti kami," ujarnya kepada KONTAN,  Senin (27/4).

Taufik mengungkapkan,  saat ini PP Properti sudah mendirikan dan mengelola dua hotel sendiri. Dua hotel tersebut adalah Park Hotel Jakarta dan Park Hotel Bandung. Kedua hotel tersebut merupakan hotel dengan kategori bintang empat. Sebelumnya, salah satu hotel milik PP Properti ini dikelola oleh jaringan Tauzia Hotel Management dengan bendera Harris Hotel.


Soal rencana ekspansi bisnis hotel tahun ini, Taufik menyatakan, pihaknya  masih mengkaji pembangunan beberapa hotel baru di tanah milik sendiri. Lokasinya ada di Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan pulau Jawa. Selain itu, PP Properti akan mengakuisisi satu unit hotel lagi di wilayah Kalimantan. Sayang, Taufik masih belum bersedia memerinci detil rencana bisnis tersebut.

Untuk merealisasikan rencana ini, PP Properti bakal mengandalkan dana dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan harga penawaran antara Rp 180 per saham sampai Rp 320 per saham. Perusahaan ini berharap meraup dana segar sebesar Rp 884 miliar sampai Rp 1,57 triliun setelah menerbitkan saham perdana maksimal sampai 4,91 miliar saham atau setara 34,98% saham yang dilepas.

Rencananya, PP Properti akan memakai 21% dari dana IPO atau setara Rp 185,6 miliar sampai Rp 329 miliar untuk ekspansi bisnis hotel sepanjang tahun ini. Sedangkan 10% nya lagi, setara Rp 88,4 miliar sampai Rp 156 miliar, untuk melunasi pinjaman pembangunan Park Hotel Jakarta dan Park Hotel Bandung dengan total pinjaman sekitar Rp 249 miliar.

Langkah ekspansi ini untuk memperbesar pendapatan rutin atau recurring income PP Properti. Lagi-lagi, Taufik masih belum merinci target pendapatan rutin tahun ini. Yang jelas, kontribusi pendapatan dari pengelolaan mal dan hotel baru nantinya menyumbang 5%-10% dari total pendapatan PP Properti.

Sebelum melenggang ke pasar saham, perusahaan ini menyiapkan ekspansi. Salah satunya adalah memulai proyek Gunung Putri Square pada 29 April 2015.

Tahun ini, PP Properti menargetkan pendapatan hingga Rp 1,64 triliun dan laba bersih Rp 293 miliar. Tahun lalu, lini bisnis properti dan realti  PTPP baru menyumbang pendapatan Rp 645,42 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan