JAKARTA. PT PP PTPP) melalui anak usahanya PT PP Urban atau yang sebelumnya dikenal dengan nama PP Pracetak resmi meluncurkan proyek hunian yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Tangerang Selatan. Untuk proyek ini, perusahaan akan membangun 6.000 unit rumah dengan fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Proyek tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 10 hektare (ha) bertajuk kawasan Urban Town Serpong. Selain hunian MBR itu, PP Urban juga akan membangun 3.000 unit apartemen menengah atas di kawasan tersebut dan dilengkapi dengan kawasan komersial. Pembangunan proyek dilakukan dengan bekerjasama dengan PT Rura Graha Propertindo sebagai pemilik lahan. Adapun untuk pembiayaan, PP Urban bekerjasama dengan BPJS Ketenakerjaan dan BTN. Ini merupakan proyek properti PP Pracetak setelah bertransformasi menjadi PP Urban.
Pembangunan proyek tersebut dilakukan untuk mendukung program sejuta rumah yang dijalankan pemerintah.
Groundbreaking proyek digelar pada Kamis (27/4) yang dilakukan langsung Presiden Joko Widodo serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Ketenagakerjaan. Tumiyana, Direktur Utama PTPP bilang, total investasi yang akan digelontorkan untuk pembangun Urban Town tersebut sekitar Rp 4 triliun. "Pengembangannya akan kita lakukan secara bertahap dalam empat tahun," katanya di Tangerang, Kamis 927/4). Proyek apartemen MBR akan dibangun 9 tower dan akan dilego dengan harga Rp 8,4 juta per meter persegi (m²) atau Rp 294 juta per unit. Sedangkan apartemen non MBR akan dilego dengan harga sekitar Rp 11 juta - Rp 12 juta per m². Adapun proyek non MBR sudah dirilis sejak awal 2017 lalu dan saat ini sudah terjual sebanyak 1. 000 unit. Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto menjelaskan, skema kerja sama yang mereka lakukan dengan PTPP untuk membantu fasilitas kredit untuk konstruksi dan fasilitas kredit untuk konsumen. "Pembiayaan ini akan menggunakan dana jaminan hari tua (JHT) dari keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga syarat untuk bisa membeli rumah MBR ini adalah minimal sudah menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan minimal satu tahun. " jelasnya. DP Hanya 1%-5% Agus menyatakan, Down Payment (DP) apartemen MBR dipatok 1%. Sedangkan untuk non MBR 5%. PP Urban sejak awal tahun ini mulai masuk ke sektor residential sejalan dengan penugasan pemerintah terhadap PTPP untuk membangun hunian murah PTPP telah mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2, 25 triliun tahun lalu dan Rp 500 miliar akan digunakan untuk mengembangkan hunian MBR. Semula dana PMN akan ditunjukkan PTPP ke anak usahanya yang lain PP Properti. Namun mengingat margin untuk proyek MBR tipis, perseroan mengubah rencana bisnis dengan mendorong PP Pracetak yang masuk menggarap hunian murah.
"Kenapa bukan PP Properti yang garap MBR ini? karena itu menurunkan laba mereka. Saat ini laba kotor PP Properti di atas 25%. Sementara kalau proyek MBR ini laba kotor paling tinggi hanya 10-15%." terang Agus Purbianto, Direktur Keuangan PTPP. Sementara jika PP Urban yang ditugaskan menggarap proyek MBR masih bisa mendapat keuntungan karena akan menggunakan produk beton Pracetak mereka. Agus bilang, dana PMN sekitar Rp 500 miliar akan ditunjukkan ke PP Urban tahun ini setelah proyek Urban Town Serpong sudah mulai berjalan. Suntikan modal tersebut akan dilakukan sekaligus. Muhammad Aprindy, Direktur PTPP menambahkan, selain Urban Town Serpong, pihaknya juga akan membangun dua proyek MBA lagi tahun ini. Namun, dirinya belum bersedia menyebutkan lokasi proses karena masih dalam kajian. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri