PP Urban kantongi Rp 250 miliar penjualan precast hingga Juli 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis precast PT PP Urban masih belum sebesar saudara-saudaranya sesama anak usaha kontraktor pelat merah yang fokus sebagai produsen beton pracetak.

Oleh karena itu, perusahaan terus berupaya mengembangkan bisnis precast-nya sembari mengembangkan proyek hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Sepanjang Januari-Juli 2018, PP Urban telah mencatatkan Rp 250 miliar dari penjualan bisnis precast. "Hingga akhir tahun, PP Urban mengharapkan pendapatan sektor precast sebesar Rp 600 miliar, " kata Nugroho Agung Sanyoto, Direktur Utama PP Urban pada Kontan.co.id, Minggu (2/9).


Nugroho mengatakan, kapasitas produksi precast PP Urban masih tergolong kecil yakni baru 1,75 juta ton per tahun. Itu diproduksi di fix plant milik perusahaan yang berlokasi di Bojonegara, Sadang. Kemudian, mereka juga memiliki pabrik mobile di Lampung, Manado, dan Kulon Progo.

Sebagian besar dari kapasitas produksi PP Urban atau sekitar 85% masih dari internal grup PTPP. Sementara penjualan ke eksternal baru sekitar 25%.

Tahun ini, PP Urban menargetkan akan menambah kapasitas produksi sebesar 750.000 ton. Sehingga pada akhir tahun, kapasitas produksi precast mereka akan mencapai 2,5 juta ton per tahun.

Pengembangan bisnis beton pracetak yang dilakukan PP Urban juga sekaligus untuk mendukung bisnis pengembangan hunian MBR. Dalam membangun hunian murah dengan konsep vertikal, perusahaan akan menggunakan teknologi precast.

Sejak 2017 hingga 2021, PP Urban menargetkan akan membangun 170.000 unit hunian MBR di beberapa lokasi. Perusahaan telah memulai pembangunan dua proyek hunian dengan mengusung nama Urbantown yakni di Serpong dan Karawang.

Urbantown Serpong telah groundbreaking pada kuartal II 2017. Tahap pertama, akan dibangun 1.725 unit hunian MBR di proyek tersebut. Sementara Urbantown Karawang diluncurkan baru-baru ini sebanyak 2.400 unit.

Setelah dua proyek itu, PP Urban tengah merencanakan pembangunan dua proyek hunian MBR yakni di Sudimara, Tangerang Selatan sebanyak 5.000 unit dan kawasan industri Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Jakarta Timur 3.000 unit.

PP Urban menjadwalkan proyek Sudimara masuk tahap ground breaking atau penanaman tiang pancang pada Februari 2019. Pengembangan apartemen Sudimara akan berlangsung secara bertahap dalam delapan tahun. Sementara estimasi pengerjaan proyek di JIEP sekitar enam tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto