PP Urban targetkan pendapatan Rp 1,5 triliun tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT PP Urban targetkan pendapatan di tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun. Adapun target tersebut tumbuh sekitar 36,36% dibandingkan capaian di tahun lalu sebesar Rp 1,1 triliun.

Nugroho Agung Sanyoto, Direktur Utama PT PP Urban menyebutkan bahwa dana belanja modal yang disiapkan perusahaan sebesar Rp 350 miliar. "Capex kami untuk cicilan tanah 3 lokasi yang akan kami beli, untuk pengembangan cetakan spun pile di Sadang dan Lampung, serta akuisisi perusahaan pelaksana ME Gedung," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Senin (28/1).

Untuk bisnis properti, Nugroho bilang bahwa perusahaan akan melanjutkan proyek pembangunan apartemen-apartemen di Serpong dan Karawang. Karenanya, untuk Reality disebutnya tidak akan membeli tanah kembali.


Adapun untuk bisnis apartemen perusahaan yang berada di Serpong, ia menyebutkan bahwa saat ini sudah dikembangkan di atas lahan seluas 1,3 ha. Apartemen dengan dua tower tersebut akan memiliki 24 lantai dengan total 1.550 unit. Pembangunan yang dilakukan secara bertahap tersebut untuk tower I disebutnya sudah topping off dan sedang melakukan penyelesaian saja. Sedangkan untuk tower kedua sudah mulai groundbreaking pada Sabtu lalu.

"Dua tower ini sebenarnya nyambung dan akan serah terima pada September 2020. Untuk tower I sendiri, Nugroho bilang sudah laku terjual 80%," tuturnya. Berdasarkan catatan kontan.co.id, tower I dipasarkan sebanyak 400 unit dengan harga Rp 10 juta/m2.

Sedangkan untuk lahan yang berada di Karawang dengan luas 2,8 ha nantinya akan ada 6 tower. Sedangkan untuk saat ini, ia menyebutkan 1 tower sedang proses penyelesaian.

"Hanya 8 lantai dan sudah terjual sekitar 60%. Untuk di tahun ini sendiri, akan dikembangkan 2 tower lagi dengan masing-masing 16 lantai," ujarnya. Adapan tower yang sedang dalam penyelesaian tersebut memiliki kapasitas 310 unit dengan banderol harga Rp 8,4 juta/m2.

Selain itu perusahaan juga memiliki lahan di Sudimara seluas 4,6 ha. Adapun penggunaan lahan tersebut saat ini masih dalam proses design. Dengan rencana tersebut, perusahaan membidik pertumbuhan pendapatan hingga 36,36% atau sekitar Rp 1,5 triliun dibandingkan capaian di 2018 sebesar Rp 1,1 triliun. "Total revenue Rp 1,5 triliun dengan laba setelah pajak Rp 50 miliar," ungkapnya.

Ia memproyeksikan pendapatan tersebut dengan komposisi Konstruksi 59%, ReadyMixed & Precast 24%, Reality 15%, dan Building Management 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini