JAKARTA. Pemerintah mengejar wajib pajak yang masih memiliki tunggakan. Kini, Kementerian Keuangan bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengejar perusahaan dan perorangan yang diduga belum membayar pajak secara benar. Ketua PPATK Muhammad Yusuf bilang, penyelidikan berlangsung terhadap 1.300 wajib pajak besar. Mereka terdiri dari perusahaan atau badan dan perorangan yang berbisnis di bidang kehutanan dan perikanan. Perkiraan sementara, masing-masing wajib pajak memiliki potensi penerimaan pajak antara Rp 168 juta hingga Rp 1,9 triliun. Dari 1.300 wajib pajak tersebut, PPATK baru menyelesaikan penyelidikan terhadap transaksi keuangan yang terjadi pada 10 wajib pajak atau 0,7% dari 1.300 wajib pajak. "Hasilnya, ada dana pajak senilai hingga Rp 33 triliun yang disetor ke kas negara," kata Yusuf, Selasa (17/2).
PPATK kejar 1.300 penunggak pajak
JAKARTA. Pemerintah mengejar wajib pajak yang masih memiliki tunggakan. Kini, Kementerian Keuangan bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengejar perusahaan dan perorangan yang diduga belum membayar pajak secara benar. Ketua PPATK Muhammad Yusuf bilang, penyelidikan berlangsung terhadap 1.300 wajib pajak besar. Mereka terdiri dari perusahaan atau badan dan perorangan yang berbisnis di bidang kehutanan dan perikanan. Perkiraan sementara, masing-masing wajib pajak memiliki potensi penerimaan pajak antara Rp 168 juta hingga Rp 1,9 triliun. Dari 1.300 wajib pajak tersebut, PPATK baru menyelesaikan penyelidikan terhadap transaksi keuangan yang terjadi pada 10 wajib pajak atau 0,7% dari 1.300 wajib pajak. "Hasilnya, ada dana pajak senilai hingga Rp 33 triliun yang disetor ke kas negara," kata Yusuf, Selasa (17/2).