JAKARTA. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menyerahkan sebanyak 10 laporan hasil analisis terbaru menyangkut pembangunan proyek pusat pendidikan, pelatihan dan sarana olahraga nasional Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Laporan hasil analisis ini telah diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepala PPATK M. Yusuf menyatakan bahwa 10 LHA terbaru yang dikirim kepada KPK itu terkait proses pembangunan sarana pusat pendidikan, pelatihan dan sekolah olahraga nasional serta rumusan anggarannya. "Dari 10 LHA yang diserahkan, jumlah transaksinya cukup banyak. Kita melakukan spesifikasi," tutur Yusuf dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/6). Yusuf menyebut bahwa selain membantu KPK dalam menyerahkan data laporan hasil analisis, PPATK juga memberikan petunjuk kepada KPK dalam mengusut perkara kasus ini. PPATK, lanjut Yusuf, memberikan petunjuk seperti titik awal untuk memulai penyelidikan serta cara penyelidikan kasus Hambalang. "Kami juga siap untuk mendukung tindak lanjut," tandas Yusuf. Selain itu Yusuf menambahkan bahwa terdapat aliran dana proyek Hambalang yang turut mengalir ke berbagai pihak yang ada di DPR. Meski begitu Yusuf enggan menyebut secara rinci apakah aliran dana proyek Hambalang ini turut mengalir ke Partai Demokrat, mengalir ke anggota dan juga pimpinan Badan Anggaran DPR maupun kepada Komisi X yang membidangi olahraga. "Saya tidak menyebut oknum dan institusi, tapi ada (aliran dana yang mengalir). Yang jelas bagi kami di PPATK, transaksi ini cukup valid. PPATK secara penuh memberikan support KPK," pungkas Yusuf. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PPATK serahkan analisis Bukit Hambalang
JAKARTA. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menyerahkan sebanyak 10 laporan hasil analisis terbaru menyangkut pembangunan proyek pusat pendidikan, pelatihan dan sarana olahraga nasional Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Laporan hasil analisis ini telah diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepala PPATK M. Yusuf menyatakan bahwa 10 LHA terbaru yang dikirim kepada KPK itu terkait proses pembangunan sarana pusat pendidikan, pelatihan dan sekolah olahraga nasional serta rumusan anggarannya. "Dari 10 LHA yang diserahkan, jumlah transaksinya cukup banyak. Kita melakukan spesifikasi," tutur Yusuf dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/6). Yusuf menyebut bahwa selain membantu KPK dalam menyerahkan data laporan hasil analisis, PPATK juga memberikan petunjuk kepada KPK dalam mengusut perkara kasus ini. PPATK, lanjut Yusuf, memberikan petunjuk seperti titik awal untuk memulai penyelidikan serta cara penyelidikan kasus Hambalang. "Kami juga siap untuk mendukung tindak lanjut," tandas Yusuf. Selain itu Yusuf menambahkan bahwa terdapat aliran dana proyek Hambalang yang turut mengalir ke berbagai pihak yang ada di DPR. Meski begitu Yusuf enggan menyebut secara rinci apakah aliran dana proyek Hambalang ini turut mengalir ke Partai Demokrat, mengalir ke anggota dan juga pimpinan Badan Anggaran DPR maupun kepada Komisi X yang membidangi olahraga. "Saya tidak menyebut oknum dan institusi, tapi ada (aliran dana yang mengalir). Yang jelas bagi kami di PPATK, transaksi ini cukup valid. PPATK secara penuh memberikan support KPK," pungkas Yusuf. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News