JAKARTA. Kasus penipuan investasi PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) terus bergulir. Kini, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ternyata telah menyelidiki aliran dana investasi bodong yang menyeret petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini. Penyelidikan ini dilakukan guna menelusuri kemana aliran dana milik nasabah GTIS. Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan, PPATK telah menyelidiki aliran dana GTIS. Sayangnya, Agus enggan merinci kemana saja dana nasabah investasi itu mengalir. Ia juga bungkam saat ditanya apakah ada aliran dana ke petinggi MUI. "Sudah (ada penyelidikan). Tapi, PPATK tak bisa merilis kemana dana itu mengalir," katanya, kepada KONTAN, Senin (15/9). Yang jelas, kata Agus, PPATK telah menyampaikan hasil penyelidikan itu kepada kepolisian. Dengan berbekal hasil temuan PPATK ini, harapannya kepolisian bisa terbantu dalam mengungkap kasus penipuan ini. Namun, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto belum menanggapi panggilan telepon dan pesan singkat yang dikirim KONTAN.
PPATK telusuri aliran dana GTIS
JAKARTA. Kasus penipuan investasi PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) terus bergulir. Kini, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ternyata telah menyelidiki aliran dana investasi bodong yang menyeret petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini. Penyelidikan ini dilakukan guna menelusuri kemana aliran dana milik nasabah GTIS. Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan, PPATK telah menyelidiki aliran dana GTIS. Sayangnya, Agus enggan merinci kemana saja dana nasabah investasi itu mengalir. Ia juga bungkam saat ditanya apakah ada aliran dana ke petinggi MUI. "Sudah (ada penyelidikan). Tapi, PPATK tak bisa merilis kemana dana itu mengalir," katanya, kepada KONTAN, Senin (15/9). Yang jelas, kata Agus, PPATK telah menyampaikan hasil penyelidikan itu kepada kepolisian. Dengan berbekal hasil temuan PPATK ini, harapannya kepolisian bisa terbantu dalam mengungkap kasus penipuan ini. Namun, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto belum menanggapi panggilan telepon dan pesan singkat yang dikirim KONTAN.