JAKARTA. Realisasi penerimaan pajak penghasilan (PPh) non-minyak dan gas (nonmigas) tahun 2014 gagal mencapai target. Penyebabnya, harga komoditas non-migas saat ini melemah. Tahun 2015 ini, sektor non-migas masih akan lesu, sehingga kinerja PPh-nya pun diperkirakan tak akan tumbuh signifikan. Per 31 Desember 2014, realisasi penerimaan PPh non-migas mencapai Rp 460,1 triliun atau hanya sebesar 94,7% dari target sebesar Rp 486 triliun. Tahun 2015, pemerintah menargetkan setoran PPh non-migas Rp 555,69 triliun atau naik 20,78% dibanding pencapaian tahun 2014. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan, lesunya industri di sektor komoditas non-migas mempengaruhi kinerja penerimaan PPh. Penurunan ini berasal dari industri perkebunan dan pertambangan sehingga setoran dan jumlah wajib pajak ikut turun. "Pokoknya yang terkait sumber daya alam banyak terpengaruh," kata Bambang, Senin (5/1).
PPh non-migas tahun ini masih bakal tertekan
JAKARTA. Realisasi penerimaan pajak penghasilan (PPh) non-minyak dan gas (nonmigas) tahun 2014 gagal mencapai target. Penyebabnya, harga komoditas non-migas saat ini melemah. Tahun 2015 ini, sektor non-migas masih akan lesu, sehingga kinerja PPh-nya pun diperkirakan tak akan tumbuh signifikan. Per 31 Desember 2014, realisasi penerimaan PPh non-migas mencapai Rp 460,1 triliun atau hanya sebesar 94,7% dari target sebesar Rp 486 triliun. Tahun 2015, pemerintah menargetkan setoran PPh non-migas Rp 555,69 triliun atau naik 20,78% dibanding pencapaian tahun 2014. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan, lesunya industri di sektor komoditas non-migas mempengaruhi kinerja penerimaan PPh. Penurunan ini berasal dari industri perkebunan dan pertambangan sehingga setoran dan jumlah wajib pajak ikut turun. "Pokoknya yang terkait sumber daya alam banyak terpengaruh," kata Bambang, Senin (5/1).