MOMSMONEY.ID - Pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali akan mengurangi mobilitas masyarakat terutama di ruang publik. Namun, kalau tak dibarengi dengan penegakan hukum yang kuat di lapangan, peningkatan mobilitas warga malah bisa berpindah di lingkungan tempat tinggal. Apalagi rekam jejak masyarakat selama ini, ada saja yang ngeyel dalam mematuhi kebijakan pemerintah. Risiko mobilitas yang lebih ramai di sekitar kita, dapat memicu kekhawatiran. Apalagi bagi Moms yang memiliki buah hati usia balita. Jika dihantui rasa takut berlebih akan terpaparnya keluarga tercinta, maka seseorang bisa sampai kesulitan tidur nyenyak. Dilansir dari Kompas.com, kondisi ini disebut sebagai coronasomnia alias gangguan tidur yang disebabkan pandemi corona. Coronasomnia juga bisa timbul akibat rentetan pemberitaan buruk seputar Covid-19 yang Moms peroleh, dan ketidakpastian akhir dari pandemi. Bagi yang mengalami coronasomnia, efeknya dapat mengganggu produktivitas selama work from home (WFH), risiko hipertensi hingga depresi.
PPKM Darurat Berlaku, Simak Tip agar Terhindar dari Coronasomnia
MOMSMONEY.ID - Pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali akan mengurangi mobilitas masyarakat terutama di ruang publik. Namun, kalau tak dibarengi dengan penegakan hukum yang kuat di lapangan, peningkatan mobilitas warga malah bisa berpindah di lingkungan tempat tinggal. Apalagi rekam jejak masyarakat selama ini, ada saja yang ngeyel dalam mematuhi kebijakan pemerintah. Risiko mobilitas yang lebih ramai di sekitar kita, dapat memicu kekhawatiran. Apalagi bagi Moms yang memiliki buah hati usia balita. Jika dihantui rasa takut berlebih akan terpaparnya keluarga tercinta, maka seseorang bisa sampai kesulitan tidur nyenyak. Dilansir dari Kompas.com, kondisi ini disebut sebagai coronasomnia alias gangguan tidur yang disebabkan pandemi corona. Coronasomnia juga bisa timbul akibat rentetan pemberitaan buruk seputar Covid-19 yang Moms peroleh, dan ketidakpastian akhir dari pandemi. Bagi yang mengalami coronasomnia, efeknya dapat mengganggu produktivitas selama work from home (WFH), risiko hipertensi hingga depresi.