KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan ketidakpastian perekonomian di semester II 2021 akan terjadi, akibat kenaikan kasus harian yang memaksa pemerintah melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurutnya, semakin lama PPKM Darurat dilakukan, akan cukup sulit bagi pemerintah untuk mengejar target penerimaan negara di akhir 2021. Oleh sebab itu, penurunan kasus harian dan percepatan vaksin masih harus menjadi fokus utama pemerintah guna dapat menangkap kembali momentum pemulihan ekonomi yang sudah cukup baik di semester I 2021.
“Faktor penghambat tentunya adalah kenaikan angka kasus covid yg memaksa pemerintah membatasi kembali mobilitas masyarakat dengan implementasi PPKM Darurat. Namun untuk pertumbuhan ekonomi dan penerimaan negara yang lebih baik ke depannya, PPKM Darurat sebenarnya menjadi langkah yang sudah tepat,” kata Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (5/7). Baca Juga: IHSG turun ke 6.005 pada Senin (5/7), asing catat net sell Rp 324 miliar Di sisi lain, Faisal mengatakan masih ada faktor pendorong penerimaan negara agar tetap tumbuh. Salah satunya adalah dari kegiatan perdagangan internasional, sejalan dengan pemulihan ekonomi global terus terakselerasi. “Jadi external demand dapat meminimalisir potensi penurunan penerimaan negara akibat demand domestik yang diperkirakan akan melemah karena PPKM Darurat. Percepatan vaksinasi juga dapat menjadi katalis positif untuk dapat melandaikan kurva kasus Covid,” ujar Faisal.