KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan kebijakan pengetatan aktivitas masyarakat untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. Kebijakan yang diumumkan oleh Jokowi di Istana Kepresidenan pada Kamis (1/7) itu dinamakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat. PPKM Darurat akan diberlakukan di kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali. Aturan tersebut juga mengatur dimana Pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan ditutup. Sementara untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50%; untuk apotik dan toko obat bisa buka
full selama 24 jam. Menanggapi hal itu, Terry O’Connor, CEO PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF) mengatakan sejak hadirnya Covid-19 19 varian baru yakni Delta mulai masuk ke Indonesia, pihaknya melihat bisnisnya sudah mulai terdampak pada bulan Juni lalu.
Baca Juga: PPKM darurat diterapkan, Ciputra Development (CTRA) tidak setuju bila mal ditutup “Bahkan kasus-kasus yang semakin meningkat da tidak disangka-sangka mengharuskan pemerintah mengambil tindakan tegas dengan kembali memperketat PPKM dengan status darurat,” kata dia dalam Virtual Conference, Kamis (1/7). Ia juga menyebutkan hingga saat ini LPPF memiliki total 148 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara tercatat gerai yang paling banyak berlokasi di Jawa-Bali. Sementara, pemberlakuan PPKM darurat justru difokuskan di Jawa dan Bali. Adapun total karyawan di seluruh gerai Matahari mencapai 20.000 karyawan. "Kami memiliki total 89 toko di Jawa dan Bali dari 148 yang kami miliki di seluruh negeri. Mereka secara kolektif berkontribusi hingga 56% terhadap total pendapatan Matahari,” tambah dia. Sementara itu, 59 toko lainnya diantaranya 29 gerai ia bilang saat ini sedang mengalami beberapa kebijakan pembatasan dalam hal jam operasional akses mal. Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut, Terry bilang perseroan akan menyesuaikan target kinerja di tahun ini. Namun ia belum dapat menginformasikan seperti apa detail dari target yang dibidik perseroan untuk 2021.
"Kami belum menetapkan target kinerja secara publik, tetapi jelas kami akan menurunkan ekspektasi kami untuk kuartal ketiga. Namun, kami memproyeksikan secara sistematis tentu akan tergerus hingga 56% dari bisnis kami di sebagian besar pada bulan Juli serta jika diasumsikan bahwa (PPKM) itu akan diperpanjang maka saya pikir Perusahaan harus mengambil tindakan yang sangat hati-hati," ujarnya. Bahkan bila melihat ekspektasi ini ia memproyeksikan kemungkinan PPKM akan berlanjut hingga Agustus hingga bulan selanjutnya. Hal itu mengingat persebaran Covid-19 varian Delta di beberapa negara yang membutuhkan waktu cukup lama untuk ditangani. Meski demikian, Terry bilang Matahari akan berupaya untuk tidak melakukan pengurangan karyawan dan PHK selama masa PPKM darurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .