PPKM diperpanjang, hasil lelang sukuk negara hari ini turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada hari ini, Selasa (26/1). Lelang SBSN kedua di tahun ini justru mencatatkan penurunan jumlah penawaran yang masuk, yakni hanya sebesar Rp 23,34 triliun.

Jumlah tersebut turun tipis jika dibandingkan lelang SBSN dua pekan lalu, Selasa (12/1) yang mencapai Rp 24,27 triliun. Dari penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap sebanyak Rp 9 triliun.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, penurunan hasil lelang kali ini sebenarnya tidak memiliki dampak yang signifikan. Menurut dia, jumlah ini masuk cukup baik jika mengacu pada kondisi pasar saat ini.


“Penurunan ini lebih karena ada keputusan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), jadi investor pun melihat risiko di pasar obligasi ada peningkatan,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Selasa (26/1).

Baca Juga: Pemerintah menyerap dana di bawah target pada lelang sukuk negara, Selasa (26/1)

Selain itu, Fikri juga melihat belakangan ini yield acuan SBN 10 tahun terus naik. Dari yang semula masih 5,9% pada pertengahan Januari, sekarang sudah di kisaran 6,2%-6,3%. Kondisi ini pada akhirnya ikut memengaruhi hasil lelang karena ikut membuat yield di tenor lainnya terkerek naik. 

Senada, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto juga melihat hasil ini tidak terlalu mengejutkan. Dia sempat memperkirakan penawaran yang masuk pada lelang kali ini hanya akan berkisar Rp 20 triliun. Hal ini tidak terlepas dengan masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia serta masa PPKM yang diperpanjang.

Ramdhan melihat penurunan ini sebenarnya masih wajar dan memang dinamika pasar. “Terlihat investor pun pada akhirnya memilih tenor panjang sebagai incaran dengan harapan bisa memaksimalkan yield yang didapat,” tambah dia.

Baca Juga: Kemenkeu perbarui ketentuan bilateral buyback SUN, Bank Indonesia bisa turut serta

Dalam lelang SBSN kali ini, seri PBS028 yang akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 6,11 triliun. Namun, seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang kali ini adalah seri PBS029.

Nominal yang diserap pemerintah mencapai Rp 4,45 triliun, dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 6,56%. Melihat hasil tersebut, Ramdhan menilai pada lelang kali ini didominasi oleh investor dari kalangan dana pensiun dan asuransi.

Namun, pada lelang SBSN kali ini, jumlah yang dimenangkan pemerintah sejatinya di bawah target indikatif yang sebesar Rp 14 triliun. Fikri meyakini hal ini tidak terlepas dari yield yang diminta peserta cukup tinggi. Pada akhirnya, pemerintah pun lebih memilih menjaga biaya dana dengan menyerap di bawah target indikatif.

Ramdhan menambahkan, bahwa penyerapan di bawah target ini sekaligus menunjukkan bargaining power dari pemerintah. “Ini sekaligus upaya pemerintah menjaga yield sesuai dengan kondisi di secondary market,” pungkas Ramdhan.

Baca Juga: Lelang sukuk, Selasa (26/1) diprediksi sama dengan lelang sebelumnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati