KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 9 Agustus 2021. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengatakan kebijakan tersebut akan menyebabkan kontraksi ekonomi. Ia memprediksi ekonomi di kuartal III-2021 hanya tumbuh 2%-3% year on year (yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi awal Riefky saat PPKM Darurat belum digelar pada 3 Juli 2021 lalu, yakni 6% yoy.
Menurutnya, ekonomi jelas akan tumbuh lebih rendah karena pembatasan sosial di periode ini akan berlangsung kurang dari satu setengah bulan.
Baca Juga: Ekonom sebut bila PPKM darurat diperpanjang, kinerja manufaktur masih akan jeblok Menurut Riefky, sektor usaha yang paling terdampak dalam jangka pendek akibat perpanjangan PPKM yakni hotel, restoran, dan kafe (Horeka), pariwisata, dan akomodasi baik darat, laut, dan udara. Tak hanya itu, dari sisi konsumsi, terutama masyarakat ekonomi kelas menengah-atas akan ikut terdampak. Kendati demikian, Riefky mengatakan kebijakan melanjutkan PPKM adalah cara yang paling mujarab untuk mendorong peerekonomian dalam jangka menengah-panjang. Sebab, pertumbuhan ekonomi akan tergantung dari keberhasilan penanganan kesehatan. “Justru kalau ini (PPKM) dibuka hanya karena alasan ekonomi, akan rugi usaha yang sempat dibangun. Pembatasan kegiatan masyarakat adalah formula yang berhasil dilakukan di berbagai negara. Jadi ini memang cara yang tepat,” kata Riefky kepada Kontan.co.id, Senin (2/8). Oleh karenanya, Riefky berharap pemerintah dapat terus meningkatkan program vaksinasi hingga testing, tracing, dan tracking (3T). Tujuannya, agar herd immunity cepat terbentuk. Sehingga aktivitas perekonomian dalam negeri bisa lanjut bergerak lebih kencang. Sementara itu, dari sisi perlinsos dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 dinilai sudah cukup besar secara anggaran. Riefky mengatakan selama perpanjangan PPKM, terpenting pemerintah memastikan agar penyaluran berbagai program perlindungan sosial, bisa tepat waktu dan tepat sasaran. Prediksi Riefky, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2021 berada di kisaran 3%-4% secara tahunan. Catatannya, PPKM sudah tidak diterapkan di kuartal IV-2021, sehingga dalam waktu tiga bulan yakni Oktober-Desember 2021.
Baca Juga: Ekonom: PPKM Level 4 tekan permintaan masyarakat pada awal semester II Sejalan, Anggota Komisi XI DPR RI Adreas Eddy mengatakan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus diperbaiki, sehingga perlindungan sosial yang diberikan kepada masyarakat miskin dan rentan miskin bisa cepat diterima. Andreas berpesan, sekalipun pemerintah ingin menambah anggaran perlindungan sosial seiring dengan pemberlakuan PPKM ke depan, maka skema realokasi/refocusing belanja negara bisa dilakukan kembali dengan mengalihkan belanja yang dinilai belum menjadi prioritas. Cara ini dianggap jauh lebih baik daripada pemerintah pusat menambah utang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi