PPKM longgar, pariwisata Mandalika kembali berdenyut



KONTAN.CO.ID - LOMBOK. Relaksasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM seiring melandainya kasus harian Covid-19 turut membangkitkan kembali roda perekonomian. Salah satu sektor yang mulai bangkit adalah sektor pariwisata

Hal ini turut dirasakan pedagang cendera mata di Kawasan Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Mulai datangnya turis, baik domestik maupun mancanegara, turut membawa berkah bagi pedagang buah tangan.

"Setelah PPKM dibuka Alhamdulillah (pengunjung) jadi ramai kembali. Sebelumnya sangat sepi," kata Lendi, salah seorang pedagang kaos khas Lombok saat ditemui Kontan.co.id, Jumat (19/11). 


Baca Juga: Sebanyak 3.000 personel gabungan TNI-Polri amankan World Superbike di Mandalika

Bapak satu orang anak ini mengaku, kawasan Kuta Mandalika saat ini masih didominasi oleh wisatawan domestik. Namun, tidak sedikit pula wisatawan asing yang turut berkunjung.

"Kalau wisatawan kita suka membeli (baju) dalam jumlah banyak. Kalau asing biasanya hanya sepotong dua potong. Karena mungkin orang kita membeli baju untuk oleh-oleh," kata pria asli Lombok ini. Cendera mata yang dijual Lendi berupa kaos, yang dibanderol dengan harga Rp 100.000 untuk 3 potong kaos.

Kehadiran sirkuit internasional Mandalika juga turut membawa berkah bagi pedagang di kawasan Pantai ini, karena letaknya yang berdekatan. Dengan adanya pagelaran World Superbike Championship yang akan digelar 19 November hingga 21 November mendatang, Lendi berharap semakin banyak wisatawan yang datang ke Pantai Kuta Mandalika. "Biasanya menjelang siang akan ramai," kata dia.

Pemerintah setempat pun cukup aktif dalam menggeliatkan denyut pariwisata Mandalika setelah mati suri.

Saat Kontan.co.id berkunjung pada Jumat (19/11), sedang digelar Festival Mandalika yang menghadirkan produk-produk unggulan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Lombok, seperti kain tenun, jahe merah khas Lombok, hingga aneka perhiasan dari mutiara khas Lombok. Festival ini juga diramaikan dengan kesenian gamelan Sasak khas Lombok.

Selanjutnya: Jadi tuan rumah WSBK berikan multiplier effect bagi perekonomian NTB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat