KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menyambut baik perpanjangan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) 100% hingga akhir tahun 2024. Asal tahu saja, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberian DTP 100% untuk sektor perumahan hingga Desember 2024. Insentif ini berlaku untuk pembelian rumah seharga Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar. Sebelumnya, PPN DTP 100% berlaku hanya sampai 30 Juni 2024 dan dilanjutkan dengan PPN DTP 50% untuk penyerahan mulai 1 Juli hingga 31 Desember 2024.
Namun, seiring dengan pernyataan yang disampaikan pemerintah, maka hingga Desember 2024 PPN DTP yang diberikan diperpanjang hingga 100% seperti pada periode Januari hingga Juni 2024 lalu. Corporate Marketing Director Agung Podomoro, Agung Wirajaya mengatakan, APLN menyambut baik upaya pemerintah untuk mendorong kinerja sektor properti nasional melalui perpanjangan insentif PPN DTP 100% hingga akhir tahun 2024.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Agung Podomoro (APLN) di Tengah Perbaikan Kinerja Perpanjangan insentif PPN DTP 100% yang diperpanjang lagi pada bulan September ini, turut meningkatkan optimisme terhadap peningkatan daya beli masyarakat. Sebab, insentif ini terbukti menjadi daya tarik yang cukup baik dalam mendorong penjualan rumah. “Insentif ini akan mendorong daya beli masyarakat khususnya kelas menengah, yang mana juga merupakan target market properti Agung Podomoro,” ujar Agung kepada Kontan, Rabu (4/9). Per Juni 2024, APLN mencatatkan penjualan rumah tinggal mencapai Rp 617,5 miliar. Segmen ini pun menjadi kontributor utama terhadap penjualan dan pendapatan usaha perseroan yang tercatat sebesar Rp 1,89 triliun pada semester I. Saat ini, APLN tengah melanjutkan pembangunan dan penjualan proyek properti seperti Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Golf View, Podomoro Park Bandung, Parkland Podomoro Karawang dan Borneo Bay Residences di Balikpapan. “Untuk menangkap peluang dan kebutuhan hunian yang terus meningkat, Agung Podomoro mencoba lebih agresif dalam mengembangkan proyek-proyek properti di berbagai kota di Indonesia,” kata Agung. Terkait potensi penurunan suku bunga The Fed, APLN memandang kebijakan moneter tersebut dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan jumlah pengguna kredit pemilikan rumah (KPR) mendatang. Sebab, KPR masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam membeli rumah.
Baca Juga: Marketing Sales Tumbuh 40%, Simak Rekomendasi Saham Agung Podomoro (APLN) Dukungan pembiayaan KPR dengan suku bunga yang kompetitif menjadi sumber utama penjualan properti APLN tahun ini. Selain menjadi pilihan pembayaran yang mudah dan terjangkau bagi konsumen, skema KPR juga membantu perusahaan dalam mempercepat pembangunan proyek-proyek properti perseroan. “Ini sejalan dengan hasil survei Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada kuartal II 2024, yang mana KPR memiliki pangsa sebesar 75,52% dari total pembiayaan,” ujar Agung. Asal tahu saja, APLN mencatatkan pendapatan prapenjualan alias
marketing sales properti sebesar Rp 980 miliar selama periode Januari-Juli 2024.
Pencapaian tersebut naik sekitar 40% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 682 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat