KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) memberikan tanggapan terkait berakhirnya insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) 100% pada tanggal 30 Juni 2024. Asal tahu saja, pemberian insentif PPN DTP ditujukan untuk pembelian rumah Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar. Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi oleh wajib pajak untuk memperoleh insentif PPN DTP. Yakni harga jual maksimal Rp 5 miliar dan rumah harus keadaan baru yang diserahkan dalam kondisi siap huni.
Apabila penyerahan dilakukan mulai November 2023 hingga 30 Juni 2024, maka besaran PPN DTP yang diberikan sebesar 100% dari PPN yang terutang dari bagian dasar pengenaan pajak (DPP) hingga Rp 2 miliar dengan harga jual maksimal Rp 5 miliar. Setelahnya, PPN DTP hanya berlaku 50% pada periode Juli sampai Desember 2024.
Baca Juga: Ciputra (CTRA) Bagikan Dividen Rp 389 Miliar dari Laba Tahun 2023 Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan CTRA Tulus Santoso mengatakan, secara historis, CTRA mencatatkan presales dari PPN DTP Rp 1,98 triliun di tahun 2021. Presales secara keseluruhan di tahun 2021 sebesar Rp 7,42 triliun. Per tahun 2022, presales dari PPN DTP sebesar Rp 1,28 triliun. Presales secara keseluruhan Rp 8,24 triliun di tahun 2022. Pada tahun 2023, presales dari PPN DTP tercatat Rp 769 miliar. Presales secara keseluruhan Rp 10,24 triliun di tahun lalu. “Sementara, presales dari PPN DTP tercatat Rp 1,10 triliun per kuartal I 2024. Secara keseluruhan, presales CTRA sebesar Rp 3,32 triliun per Maret 2024,” ujarnya dalam paparan publik RUPST CTRA Tahun Buku 2023 di Jakarta, Rabu (19/6). Direktur Ciputra Development, Harun Hajadi mengakui, pihaknya sangat terbantu dengan insentif PPN DTP. Dengan berkurangnya porsi diskon yang diberikan Pemerintah, kemungkinan penjualan CTRA akan berkurang. CTRA juga akan kembali menanggung PPN bangunan yang sebelumnya ditanggung oleh Pemerintah. “Tapi kami tidak memproyeksikan berapa besaran penurunannya. Kami tetap optimistis prapenjualan dan penjualan tetap naik dari tipe lain,” ujarnya saat ditemui usai paparan publik RUPST CTRA Tahun Buku 2023 di Jakarta, Rabu (19/6). Jika dibandingkan dengan insentif yang diberikan Pemerintah selama Covid-19, penjualan yang dibukukan CTRA diperkirakan tidak jauh berbeda. “Sebab, insentif PPN DTP diterapkan pada periode waktu tertentu dan rumah harus sudah selesai bangunannya (ready stock),” ungkapnya. Sementara, CTRA masih memiliki sejumlah proyek baru dan ongoing di tahun 2024 yang diyakini bisa memenuhi target marketing sales (pendapatan prapenjualan) di tahun ini yang sebesar Rp 11,2 triliun.
CTRA juga telah menerapkan sejumlah strategi untuk tetap menjaga kinerja Perseroan tetap terjaga. Yaitu, mempertahankan kecukupan lahan, melakukan diversifikasi target pasar, geografis, dan produk, menambah porsi recurring income, menciptakan produk inovatif, menggunakan brand Ciputra untuk kerjasama operasi, serta mengelola modal secara prudent. Asal tahu saja, marketing sales CTRA pada kuartal I 2024 sebesar Rp 3,3 triliun. Ini telah mencapai 30% dari target tahun 2024 yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp 11,2 triliun. Pencapaian 30% ini juga lebih tinggi dibandingkan pencapaian pada kuartal I di tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata sebesar 24%.
Perseroan berencana akan meluncurkan berbagai peluncuran klaster dan ruko baru di CitraGarden Serpong, CitraLand Gama City Medan, Citra City Sentul, dan CitraLand Surabaya. Secara total sampai akhir tahun, CTRA berencana akan meraih prapenjualan antara Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun dari peluncuran-peluncuran baru tersebut. “Sisanya, untuk mencapai target marketing sales, prapenjualan CTRA di tahun 2024 akan datang dari penjualan stok,” ujar Head of Investor Relations CTRA Aditya Ciputra Sastrawinata dalam kesempatan yang sama. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari