KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga periode Juli-September 2017 tumbuh 4,93% yoy. Angka itu melambat dibanding kuartal ketiga 2016 yang sebesar 5,01% yoy dan dibanding kuartal kedua 2017 yang sebesar 4,95% yoy. Namun, pemerintah berkali-kali membantah adanya penurunan daya beli. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan masih ragu, apakah penurunan daya beli ini hanyalah sebuah persepsi atau sesuatu yang sifatnya riil. Pasalnya, semua jenis pajak dan sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Hingga posisi terakhir pada Oktober 2017, total seluruh komponen PPh, yakni PPh 21, 23, 25, 29 baik Orang Pribadi (OP) maupun Badan dibandingkan September meningkat. PPh 21 dan 22 misalnya yang masing-masing tumbuh 4,6% dan 38,6%.
PPN naik meski konsumsi melambat, apa sebabnya?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga periode Juli-September 2017 tumbuh 4,93% yoy. Angka itu melambat dibanding kuartal ketiga 2016 yang sebesar 5,01% yoy dan dibanding kuartal kedua 2017 yang sebesar 4,95% yoy. Namun, pemerintah berkali-kali membantah adanya penurunan daya beli. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan masih ragu, apakah penurunan daya beli ini hanyalah sebuah persepsi atau sesuatu yang sifatnya riil. Pasalnya, semua jenis pajak dan sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Hingga posisi terakhir pada Oktober 2017, total seluruh komponen PPh, yakni PPh 21, 23, 25, 29 baik Orang Pribadi (OP) maupun Badan dibandingkan September meningkat. PPh 21 dan 22 misalnya yang masing-masing tumbuh 4,6% dan 38,6%.