PPRO siapkan Rp 480 miliar untuk tambah landbank



JAKARTA. Emiten baru, PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana menambah lahan cadangan atau landbank untuk menjaga pertumbuhan bisnis jangka panjang. Direktur Keuangan PPRO, Indaryanto mengatakan perseroan menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp 800 miliar tahun ini.

Dari jumlah itu sekitar 40%-60%  akan dianggarkan untuk akuisisi lahan. Itu artinya, perusahaan yang resmi melantai di bursa saham Indonesia pada 19 Mei ini mengalokasikan Rp 320 miliar-Rp 480 miliar untuk menambah lahan cadangan.

Namun Indaryanto tak menyebut berapa target luas lahan yang akan diakuisi tahun ini. Namun sebelum IPO, perseroan menargetkan penambahan lahan seluas 20 hektare (ha). Adapun jumlah landbank perseroan saat ini sebesar 52 ha.


Meski landbanknya sempit, Direktur Utama PPRO Galih Prahannanto mengklaim lahan tersebut masih cukup dikembangkan untuk 20 tahun ke depan. Pasalnya, landbank tersebut berada di wilayah yang potensial yang akan dikembangkan menjadi proyek-proyek highrise. "Kita memang fokus untuk mengembangkan highrise sehingga satu proyek tak perlu lahan yang sangat luas. " tutur Galih di Jakarta, selasa (19/5).

Galih mencontohkan, proyek Grand Kamala Lagoon hanya membutuhkan lahan 8.000 meter persergi (m2). Namun, proyek tersebut mampu mendatangkan pendapatan sampai Rp 1 triliun.

Meskipun landbank PPRO masih cukup dikembangkan untuk waktu lama, namun Galih mengatakan pihaknya akan terus ekpansi lahan agar perseroan tetap tumbuh. Dia bilang, ke depan perseroan akan fokus mengakuisisi lahan untuk ukuran Central Business Distric (CBD) seluas 25 -30 ha dan untuk superblock size seluas 5-10 ha. "Kita mau mengincar lahan-lahan yag besar untuk pengembangkan rise building karena itu prospeknya sangat bagus," kata dia.

Adapun proyek-proyek yang digarap PP Properti tahun ini antara lain proyek mix use Grand Sungkono Lagoon di Surabaya. Proyek ini terdiri dari lima tower dan memiliki konsep lagoon. Proyek ini ditargetkan rampung tahun 2022. Saat ini, perseroan telah berhasil menjual seluruh unit tower I dan tower II sebanyak 25%.

Lalu, ada proyek Grand Kamala Lagoon seluas 25 ha yang terletak di Jakarta Timur yang direncanakan selesai pada tahun 2035. Proyek ini direncanakan akan dikembangkan 7 tower dengan 42 lantai. Progress saat ini tower 1 yakni Emerald sudah sold out dan tower kedua Barclay baru akan diluncurkan.

Kemudian Grand Darmahusada Lagoon di surabaya sebanyak tujuh tower. Untuk tower pertama yakni apartemen The North East Square diluncurkan Juli mendatang. Maju dari target awal yang drencanakan launcing bulan Agustus. Selanjutnya, ada proyek Ayoma Apartmen di Serpong dua tower dan tahun ini akan tower I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa