JAKARTA. Peralihan sistem impor sapi dari basis negara (country based) menjadi basis zona (zone based) ramai menjadi perdebatan. Sebab, impor daging berdasarkan zona based dikhawatirkan membawa daging impor yang mengidap virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Rochadi Tawaf, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mengatakan, sistem zona based penuh risiko. Terutama, tentang adanya kemungkinan penyakit hewan menular utama (PHMU). "Kita tidak bisa memastikan apakah daging atau sapi bakalan yang diimpor itu benar-benar sehat," katanya. Ia mengatakan, Indonesia belum memiliki sistem kesehatan hewan nasional yang mampu mengontrol kesehatan hewan ternak, termasuk soal impor ini.
PPSKI: Sistem zonasi impor daging berisiko
JAKARTA. Peralihan sistem impor sapi dari basis negara (country based) menjadi basis zona (zone based) ramai menjadi perdebatan. Sebab, impor daging berdasarkan zona based dikhawatirkan membawa daging impor yang mengidap virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Rochadi Tawaf, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mengatakan, sistem zona based penuh risiko. Terutama, tentang adanya kemungkinan penyakit hewan menular utama (PHMU). "Kita tidak bisa memastikan apakah daging atau sapi bakalan yang diimpor itu benar-benar sehat," katanya. Ia mengatakan, Indonesia belum memiliki sistem kesehatan hewan nasional yang mampu mengontrol kesehatan hewan ternak, termasuk soal impor ini.